Para pengunjuk rasa berkemah di halaman parlemen selama sepekan terakhir. Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern bahkan menyerukan para pedemo untuk pulang.
Berbagai upaya untuk membubarkan pengunjuk rasa termasuk menyiram mereka dengan alat penyiram. Bahkan mereka memasang lagu seperti Baby Shark, Macarena, dan Mandy's Manilow untuk mengusir para pengunjuk rasa.
Dilansir dari Channel News Asia, Senin, 14 Februari 2022, kepala polisi Wellington Inspektur Corrie Parnell tidak senang dengan taktik tongue-in-cheek yang digunakan oleh pejabat parlemen, yang menguatkan tekad para demonstran untuk tetap bertahan di sana.
"Ini tentu bukan taktik atau metodologi yang akan kami dukung, dan itu adalah sesuatu yang kami lebih suka tidak terjadi," kata Parnell.
"Tapi itu memang terjadi, jadi kita harus menghadapi apa yang ada di depan kita," lanjut dia.
Parnell mendesak pengunjuk rasa yang tiba sebagai bagian dari konvoi pekan lalu untuk memindahkan kendaraan yang masih memblokir jalan-jalan.
Dia juga membela pendekatan lepas tangan yang diadopsi oleh polisi sejak Kamis, saat petugas mencoba secara paksa membersihkan halaman, yang berakhir bentrokan dengan kekerasan dan lebih dari 120 penangkapan.
Ia meminta agar penyelenggara protes bernegosiasi dengan itikad baik. Sementara itu, PM Ardern mengatakan, jelas demonstrasi saat ini didominasi aktivis antivaksin covid-19.
"Apa yang telah kita lihat di luar sana tampaknya lebih antivaksinasi daripada yang lainnya," serunya.
"Ini termasuk meneriakkan pelecehan kepada orang-orang yang berjalan dengan masker, ada tanda-tanda yang menyerukan eksekusi politisi, kami telah melihat beberapa perilaku mengerikan di sana," sambung dia.
Demo di Selandia Baru seperti terinspirasi aksi yang sama di Kanada. Hampir tiga pekan demo terjadi di sana, membuat warga Ottawa geram karena dianggap mengganggu aktivitas mereka.
Sebelumnya, para pedemo bahkan memblokir jalan perbatasan Kanada dan Amerika Serikat (AS). Namun, hari ini, ketegangan di sana sudah mulai terurai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News