Pelaksanaan the 2nd Indonesia-Japan Pharmaceutical & Medical Devices Business di Osaka, Jepang. Foto: KJRI Osaka
Pelaksanaan the 2nd Indonesia-Japan Pharmaceutical & Medical Devices Business di Osaka, Jepang. Foto: KJRI Osaka

Forum Bisnis Farmasi dan Alkes Indonesia-Jepang Dulang Peluang Kerja Sama

Fajar Nugraha • 06 Oktober 2023 14:55
Osaka: Industri farmasi dan alat kesehatan memegang peranan penting dalam penyediaan pelayanan kesehatan untuk warga Indonesia. Untuk perlu ditingkatkan kerja sama yang bisa memenuhi upaya pelayanan itu.
 
“Nilai industri farmasi dan alat kesehatan (farmalkes) Indonesia diprediksi mencapai lebih dari USD 6 miliar pada 2026 sedangkan nilai pasar farmalkes Jepang yang bisa diakses akan mencapai USD 70 miliar. Merujuk nilai proyeksi tersebut, banyak potensi dan peluang kerja sama yang dapat dijajaki kedua negara,” ucap Duta Besar RI untuk Jepang dan Mikronesia, Heri Akhmadi saat membuka the 2nd Indonesia-Japan Pharmaceutical & Medical Devices Business Forum (PMDBF II) di OBIC Hall, Osaka, Jepang, pada 5 Oktober 2023.
 
Sejalan dengan hal tersebut, Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono menyampaikan, “Pemerintah Indonesia saat ini tengah melakukan transformasi kesehatan nasional dengan salah satu agendanya yaitu meningkatkan ketahanan di sektor farmasi dan alat kesehatan”.

“Kementerian Kesehatan RI terus mendukung industri farmasi dan alat kesehatan dalam negeri untuk meningkatkan kemampuan di bidang penelitian dan pengembangan serta kapasitas produksi melalui kerja sama bilateral, regional, dan multilateral,” kata Wamenkes Dante, dikutip dari keterangan tertulis KJRI Osaka, yang diterima Medcom.id, Jumat 6 Oktober 2023.
 
Lebih lanjut Wamenkes Dante mengundang mitra dari Jepang untuk bekerja sama dalam percepatan pengembangan farmasi dan alat Kesehatan di Indonesia.
 
Untuk mendukung kebijakan tersebut, Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, “Pemerintah Indonesia telah menerapkan kebijakan dan insentif yang menciptakan lingkungan yang menarik bagi investasi di industri farmasi dan peralatan medis. Langkah ini sangat penting tidak hanya untuk pertumbuhan ekonomi tetapi juga meningkatkan akses layanan kesehatan”.
 
Forum Bisnis Farmasi dan Alkes Indonesia-Jepang Dulang Peluang Kerja Sama
Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita. Foto: KJRI Osaka
 

Lebih jauh Menperin RI menegaskan komitmen Pemerintah  Indonesia untuk terus meningkatkan ketahanan sistem kesehatan nasional dengan mengakselerasi kemajuan teknologi dan penerapannya di bidang farmalkes.
 
Sebagai salah satu hasil penting dari forum bisnis, telah ditandatangani MoU kerja sama antara PT. Graha Tekno Medika (GTM) dengan mitra di Jepang, Horiba Co., Ltd. Kesepakatan ini akan menjembatani terjalinnya kemitraan dalam memproduksi alat analisis hematologi pada fasilitas manufaktur GTM di Indonesia.
 
Sementara Mitsugu Tokioka, Executive Director of Growth Industry Promotion Office Osaka Prefectural Government, yang hadir mewakili Gubernur Osaka optimis dengan pertukaran informasi dan business matching antara Indonesia-Jepang di bidang medis. Diharapkannya langkah ini akan semakin intens melalui business forum.
 
PMDBF II juga mendapatkan kesan dan respon positif dari para peserta yang hadir. Takashi Kunieda, Director General Kansai Pharmaceutical Industries Association, juga mengapresiasi penyampaian informasi terbaru mengenai berbagai kebijakan investasi, perdagangan, dan pemanfaatan perjanjian kerja sama bilateral Indonesia-Jepang dan berharap forum bisnis dilaksanakan di tahun yang akan datang.
 
Adapun Junpei Hashimoto, Marketing Manager PT. Horiba Indonesia menyatakan, “Kegiatan PMDBF sangat bermanfaat menghubungkan mitra antara kedua negara. MoU yang ditandatangani hari ini tidak terlepas dari keikutsertaan kami pada bisnis forum yang pertama”.
 
Pada sesi panel yang dimoderatori oleh Ketua Kadin Komite Bilateral Indonesia-Jepang, Emmanuel Lestarto Wanandi, para panelis yang terdiri dari Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Lucia Rizka Andalucia; Senior Director JETRO Jakarta Office, Ippei Nakamura; dan Board of Commisioner PT Takeda Indonesia Atsushi Seki, membahas manfaat dan tantangan perusahaan Jepang berinvestasi di Indonesia dan langkah-langkah memitigasi tantangan tersebut. Sesi panelis memberikan informasi terkini mengenai peluang investasi di Indonesia pada bidang farmalkes.
 
Setelah forum bisnis, kegiatan dilanjutkan dengan business matching, konsultasi bisnis dan investasi, serta pertemuan bisnis bagi perusahaan dari kedua negara untuk menjajaki berbagai peluang pemanfaatan skema kerja sama perdagangan di sektor farmalkes melalui AJCEP (ASEAN Japan Comprehensive Economic Partnership) dan RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership).
 
Melalui sesi konsultasi tersebut juga dijaring mitra potensial untuk berpartisipasi dalam Trade Expo Indonesia 2023 pada 18 Oktober-18 Desember 2023. Selama pelaksanaan acara telah dilakukan product showcase melalui booth promosi produk-produk unggulan industri farmalkes Indonesia kepada para mitra terkait di Jepang.
 
Forum Bisnis Farmasi dan Alkes Indonesia-Jepang Dulang Peluang Kerja Sama
 
Acara PMDBF II dirangkaikan dengan kunjungan lapangan pada 4 dan 6 Oktober 2023 ke the 14th Medical Device Development Expo di Osaka dan berbagai perusahaan farmasi dan alat kesehatan Jepang, di antaranya Horiba Ltd., Shimadzu Corp., Sysmex Corp., Rohto Pharmaceutical, dan Shionogi Pharmaceutical. Kunjungan tersebut menjadi ajang para pelaku industri farmasi dan alat kesehatan Indonesia memperoleh informasi dan melihat secara langsung proses bisnis perusahaan manufaktur di Jepang, meliputi pengelolaan, sistem kerja, dan kompetensi.
 
Jepang dikenal sebagai salah satu negara maju yang memiliki angka harapan hidup tertinggi di dunia. Capaian itu sudah tentu didukung oleh pelayanan kesehatan dan teknologi kesehatan yang mumpuni. Dengan latar belakang ini, Perwakilan RI di Jepang, yaitu KBRI Tokyo, KJRI Osaka, IIPC Tokyo, dan ITPC Osaka; bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian RI, Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Investasi/BKPM RI, Kementerian Perdagangan RI, dan KADIN Indonesia; telah menyelenggarakan PMDBF II. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 250 peserta secara luring dan daring yang merupakan perusahaan dan pelaku bisnis farmalkes Indonesia dan Jepang dan diharapkan dapat memperkuat kemitraan kedua negara di bidang farmalkes.
 
Pelaksanaan kegiatan juga didukung penuh oleh mitra di Jepang, di antaranya Kansai Bureau of Economy, Trade and Industry; JETRO Osaka; JETRO Wakayama; Organization for Small & Medium Enterprises and Regional Innovation JAPAN (SMRJ); Kansai Economic Federation; Kansai Pharmaceutical Industries Association; Osaka CCI.
 
Diikuti juga oleh Osaka Business Development Agency; Osaka International Business Promotion Center; Osaka Medical Device Association; Kobe CCI; Okayama International Business Association; The Hyakugo Bank; Japan Indonesia Business Association, PT Bank Negara Indonesia Tokyo, serta pemerintah prefektur dan kota Osaka, Kobe, Kyoto, dan Hirakata.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan