Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan mitranya di Tokyo pada Senin ini untuk melakukan pembicaraan guna memperkuat keamanan maritim di kawasan Indo-Pasifik.
Aliansi QUD yang menyatukan AS, Jepang, Australia, dan India telah dimulai sejak awal 2000-an. Namun, klub informal tersebut telah memperoleh keunggulan yang semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir di tengah upaya melawan kehadiran dan pengaruh Tiongkok yang semakin besar.
"Kami sangat prihatin dengan situasi di Laut China Timur dan Selatan dan menegaskan kembali penentangan keras kami terhadap tindakan sepihak apa pun yang berupaya mengubah status quo dengan kekerasan atau paksaan," ujar Blinken, dilansir dari Deustche Welle, Senin, 29 Juli 2024.
"Kami terus menyatakan keprihatinan serius kami tentang militerisasi fitur-fitur yang disengketakan, dan manuver-manuver yang bersifat memaksa dan mengintimidasi di Laut China Selatan," tambahnya.
Quad juga mengutuk peluncuran rudal Korea Utara yang "mendestabilisasi".
Pengaruh Tiongkok di Pasifik
Dalam sambutan pembukaan di pertemuan tersebut, Menlu Australia Penny Wong mengatakan bahwa jelas kawasan tersebut sedang dibentuk kembali, bersama dengan dunia yang lebih luas."Kita semua memahami bahwa kita menghadapi keadaan paling menantang di kawasan kita dalam beberapa dekade terakhir," ucap Wong.
"Kita semua menghargai perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kawasan ini dan kita semua tahu bahwa itu bukanlah sesuatu yang pasti, kita semua tahu bahwa kita tidak dapat menganggapnya remeh," tambahnya.
Blinken mengatakan, konflik di Jalur Gaza, Ukraina, dan Sudan Selatan telah mendapatkan banyak perhatian global. "Tetapi bahkan saat kita melakukan apa yang perlu kita lakukan, apa yang harus kita lakukan untuk mencoba mengakhiri konflik ini kita tidak kehilangan fokus dan memang kita benar-benar fokus pada wilayah yang kita bagi ini," seru Blinken.
Menlu Jepang Yoko Kamikawa menyoroti perlunya membangun kemampuan keamanan siber dan memberikan kesempatan pelatihan untuk menopang keamanan maritim di Indo-Pasifik. Tokyo dan Washington memandang Tiongkok sebagai 'tantangan strategis' terbesar.
Sengketa Laut China Selatan
Pembicaraan QUAD mengikuti diskusi keamanan antara Tokyo dan Washington pada Minggu kemarin, di mana sekutu menyebut Tiongkok sebagai "tantangan strategis" terbesar yang dihadapi kawasan tersebut. AS juga mengumumkan rencana pada hari Minggu untuk perombakan besar-besaran komando militernya di Jepang untuk memperdalam koordinasi dengan pasukan sekutunya.Blinken, yang sedang dalam perjalanan untuk meningkatkan aliansi ke Asia hingga 3 Agustus, bertemu dengan mitranya dari Tiongkok Wang Yi di Laos pada Sabtu. Ia menegaskan kembali bahwa Washington ingin mempertahankan "Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," menurut pernyataan AS mengenai pertemuan tersebut.
Setelah meninggalkan Tokyo, Blinken dan Menteri Pertahanan AS Llyod Austin akan mengadakan pembicaraan keamanan dengan Filipina, sekutu AS yang semakin berselisih dengan Tiongkok atas sengketa wilayah di Laut China Selatan.
Baca juga: Sindir Tiongkok, Quad Peringatkan Upaya Ubah Status Quo Secara Paksa
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News