Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Hiroshima, Jepang, 21 Mei 2023. (BPMI Setpres)
Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Hiroshima, Jepang, 21 Mei 2023. (BPMI Setpres)

Jokowi Lakukan 4 Pertemuan Bilateral di Hari Terakhir KTT G7, Apa Saja yang Dibahas?

Willy Haryono • 22 Mei 2023 06:28
Hiroshima: Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan empat presiden di hari terakhir KTT G7 di Hiroshima, Jepang pada Minggu, 21 Mei 2023. Mereka adalah Presiden Ukraina, Komisi Eropa, Korea Selatan, dan Prancis.
 
Dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Presiden Jokowi mendengar langsung perkembangan mengenai situasi terkini di Ukraina. Turut disampaikan juga bahwa Indonesia terus mendukung upaya perdamaian dan siap menjadi jembatan antara Ukraina dan Rusia.
 
"Presiden juga menyambut baik perpanjangan Black Sea Grain Initiative selama dua bulan yang sangat penting untuk kelancaran rantai pasok gandum dunia. Presiden Zelensky mengapresiasi posisi Indonesia dan menghargai kunjungan Bapak Presiden ke Kyiv," ucap Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan pers dari Hiroshima.

Dalam pertemuan, Zelensky menyampaikan bahwa Presiden Jokowi adalah salah satu pemimpin pertama yang berkunjung ke Kyiv di saat situasi sangat sulit.
 
"Komitmen Indonesia untuk berkontribusi dalam perbaikan salah satu rumah sakit di Kyiv juga dibahas," sebut Menlu Retno.
 
Baca juga:  Bertemu Zelenskyy, Jokowi Sampaikan Dukungan Terhadap Perdamaian di Ukraina
 
Dengan Presiden Komisi Eropa, Presiden Indonesia menyampaikan tiga hal utama. Pertama, mengenai pentingnya penyelesaian perundingan Indonesia-EU CEPA.
 
Kedua, Presiden Jokowi menyampaikan kekhawatiran terkait kebijakan deforestasi UE atau EU Deforestation Regulation (EUDR) yang telah diadopsi. Indonesia mengharapkan bahwa benchmarking process harus dilakukan secara transparan dan objektif.
 
Presiden Jokowi menjelaskan bahwa deforestasi Indonesia menurun sangat tajam, menurun 75 persen di tahun 2019-2020. Data dan kondisi ini harus dilihat secara obyektif.
 
Hal ketiga yang disampaikan Presiden Jokowi kepada Presiden Komisi Eropa adalah bahwa Indonesia dan Malaysia akan melakukan misi bersama ke Brussels untuk menyampaikan semua data-data agar UE lebih paham situasi Indonesia saat ini dan tidak terus mengambil kebijakan yang merugikan.
 
"Presiden Komisi Eropa berjanji akan memperhatikan semua fakta dan data yang disampaikan oleh Indonesia," tutur Menlu Retno.
 
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, Jokowi menekankan pentingnya optimalisasi Indonesia-Korea CEPA. Presiden juga menyampaikan pentingnya realisasi investasi dari perusahaan-perusahan Korea di sektor industri kimia, Energi Baru Terbarukan (EBT), ekosistem EV (electric vehicle), dan pembangunan IKN.
 
Dalam tanggapannya, Presiden Yoon menyampaikan komitmennya terhadap investasi Korea Selatan di Indonesia. Dalam pertemuan, Presiden Jokowi juga mengangkat isu terkait penambahan kuota dan perluasan bidang kerja PMI di Korea Selatan.
 
Dalam pertemuan keempat dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Jokowi meminta dukungan atas aplikasi keanggotaan Indonesia pada Financial Action Task Force (FATF). Ini ditanggapi positif oleh Macron.
 
Poin kedua, Presiden Jokowi memiliki pandangan sama terkait pentingnya perundingan Indonesia-EU CEPA untuk dapat diselesaikan secepatnya. Dibahas juga keikutsertaan perusahaan Prancis di proyek hilirisasi industri Indonesia dan bantuan Prancis untuk mendukung transisi energi di Indonesia melalui AFD sebesar 500 juta Euro, serta Just Energy Transition Partnership (JETP).
 
"Presiden Jokowi menyambut baik rencana joint venture antara PT Len Industries dan Thales untuk produksi bersama alutsista," ungkap Menlu Retno.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan