Saat ini menjabat sebagai rektor Universitas Nasional Australia, Bishop akan menggantikan diplomat Singapura Noeleen Heyzer yang mengundurkan diri pada Juni lalu.
Baca juga: Utusan khusus PBB untuk Myanmar Putuskan Mundur
"Saya merasa sangat tersanjung ditunjuk sebagai Utusan Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Myanmar untuk membantu melaksanakan mandat Majelis Umum dan Resolusi Dewan Keamanan Desember 2022," katanya, dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, 6 April 2024.
Saat mengumumkan peran tersebut, PBB mencatat bahwa yang pernah menjabat sebagai wakil pemimpin Partai Liberal memiliki "pengalaman luas di bidang kebijakan, hukum, dan manajemen senior."
"Sepanjang kariernya, Ibu Bishop telah memperkuat keterlibatan dengan mitra regional dan memimpin upaya negosiasi internasional, termasuk Konvensi PBB tentang Konsiliasi Hukum Laut yang pertama," tambahnya, mengutip dari laman Brisbane Times.
Menlu Australia Penny Wong menyambut baik kabar tersebut pada Sabtu pagi.
"Bishop telah membawa banyak pengalaman dalam peran tersebut, dan penunjukannya terjadi di saat kritis karena situasi politik, kemanusiaan dan keamanan di Myanmar terus memburuk," sebut Wong.
"Rakyat Myanmar terus menunjukkan tekad besar dalam menghadapi kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia yang tak terkatakan, dan Australia tetap tegas dalam mendukung hal tersebut," lanjutnya.
Wong mengatakan utusan khusus PBB untuk Myanmar memainkan peran penting dalam mempertahankan perhatian internasional dan mendukung upaya terkoordinasi menuju resolusi damai di negara Asia Tenggara yang bermasalah tersebut.
"Australia akan bekerja sama dengan Bishop, ASEAN dan komunitas internasional untuk membangun kondisi perdamaian yang berkelanjutan," pungkas Wong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News