Perdana Menteri India Narendra Modi. Foto: AFP
Perdana Menteri India Narendra Modi. Foto: AFP

PM Modi: India Terguncang oleh Lonjakan covid-19

Fajar Nugraha • 26 April 2021 15:03
New Delhi: Pandemi covid-19 telah mengguncang India, Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan dalam pidato Minggu. Dalam pidato, Modi juga mendesak warga untuk segera disuntik vaksin dan tidak terpengaruh terkait ‘rumor tentang vaksin’.
 
Pernyataan itu muncul ketika ibu kota New Delhi memperpanjang satu minggu penguncian yang akan dicabut Senin.
 
Kementerian kesehatan India mengatakan 349.691 kasus baru telah dicatat di negara itu dalam periode 24 jam sebelumnya, sebuah rekor harian lainnya. Angka infeksi baru kemungkinan kurang dihitung, pejabat kesehatan masyarakat memperingatkan.

PM Modi juga mengimbau masyarakat untuk tidak menjadi mangsa rumor apapun tentang vaksinasi. “Anda semua harus sadar bahwa Pemerintah India telah mengirimkan vaksin gratis ke semua pemerintah daerah. Semua orang di atas usia 45 tahun bisa mendapatkan keuntungan dari ini. Mulai 1 Mei, vaksin akan tersedia untuk setiap orang yang berusia di atas 18 tahun," tegas Modi.
 
Ia menambahkan, kini sektor korporasi pun bisa ikut serta dalam upaya vaksinasi dengan cara memvaksinasi karyawannya. PM Modi juga memuji upaya para dokter dan petugas kesehatan lainnya untuk berbagi informasi terpercaya di media sosial.
 
"Saya mengimbau Anda semua untuk mencari informasi tentang covid-19 hanya melalui sumber yang dapat dipercaya. Ikuti saran dari dokter melalui telepon. Saya melihat banyak dokter telah mengambil tanggung jawab di media sosial untuk berbagi informasi tentang covid-19 dan juga menawarkan konsultasi. Ini sangat terpuji,” ucapnya.
 
“Laporan dari kementerian selama beberapa hari dengan lebih dari 300.000 infeksi baru mewakili hanya sebagian kecil dari jangkauan sebenarnya dari penyebaran virus,” menurut the New York Times.
 
Amerika Serikat pun turun tangan untuk memberikan bantuan kepada India. Mereka akan mengirim bahan baku untuk membuat vaksin covid-19 dalam jumlah besar.
 
Menurut Johns Hopkins Coronavirus Resource Center, India telah menginokulasi hampir 138 juta dosis vaksin, tetapi hanya 1,6 persen dari populasi yang telah divaksinasi secara penuh.
 
“AS telah mengidentifikasi sumber bahan mentah spesifik yang sangat dibutuhkan untuk pembuatan vaksin Covishield di India yang akan segera tersedia untuk India," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, seperti dikutip VOA, Senin 26 April 2021.
 
Kemudian, U.S International Development Finance Corp. mendanai perluasan kemampuan manufaktur yang substansial untuk Biological E Ltd., atau BioE, produsen vaksin di India.
 
Negara-negara lain, termasuk Inggris, Prancis, dan Jerman mengatakan mereka juga akan membantu, seperti halnya musuh bebuyutan India, Pakistan.
 
Selain ratusan ribu kasus harian baru, India juga mengalami kekurangan oksigen, membuat beberapa pasien covid-19 terengah-engah.
 
Penasihat medis utama pemerintahan Biden untuk pandemi, Dr. Anthony Fauci, mengatakan AS berusaha membantu India mengatasi lonjakan virus korona dengan memberikan dukungan dan bantuan teknis.
 
Dalam program “This Week" ABC, Fauci mengatakan bahwa proposal kepada AS untuk mengirim lebih dari 20 juta dosis vaksin AstraZeneca yang ditimbun, "siap untuk dipertimbangkan secara aktif." Vaksin-vaksin itu belum disetujui untuk digunakan di AS.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan