Masalah baru yang dihadapi Tiongkok saat ini adalah adanya peningkatan lain dalam infeksi yang berasal dari luar negeri.
Penurunan kasus di negara itu menawarkan secercah harapan bagi seluruh dunia ketika banyak negara lain lakukan penutupan, dalam upaya untuk meniru taktik Tiongkok melawan penyakit itu.
"Jumlah kematian di Tiongkok juga telah melambat secara dramatis. Komisi Kesehatan Nasional hanya melaporkan tiga kematian baru, peningkatan harian terendah sejak mulai menerbitkan angka pada Januari," lapor AFP, Jumat, 20 Maret 2020.
Dalam tonggak suram yang menunjukkan bagaimana krisis telah berpindah dari Asia ke Eropa, jumlah korban tewas Tiongkok, yang sekarang mencapai 3.248, diambil alih pada Kamis oleh Italia. Di mana lebih dari 3.400 orang kini telah meninggal.
Ada hampir 81.000 infeksi di Tiongkok tetapi kurang dari 7.000 orang tetap menderita dengan penyakit covid-19.
Virus ini diyakini telah muncul di pasar hewan di kota Wuhan di Tiongkok tengah pada Desember. Sekitar 56 juta orang di Wuhan dan sekitar provinsi Hubei dikunci pada akhir Januari. Tetapi pihak berwenang secara progresif meringankan pembatasan perjalanan karena kasus-kasus berkurang.
Tetapi Tiongkok sekarang khawatir akan gelombang infeksi kedua yang datang dari luar negeri, mendorong beberapa daerah termasuk Beijing untuk memaksa kedatangan internasional masuk ke karantina 14 hari. Komisi kesehatan melaporkan 39 lebih kasus impor pada Jumat, sehingga total menjadi 228.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id