Mohammad Shahed, pemilik RS di Bangladesh yang keluarkan hasil covid-19 palsu. Foto: AFP.
Mohammad Shahed, pemilik RS di Bangladesh yang keluarkan hasil covid-19 palsu. Foto: AFP.

Hasil Tes Covid-19 Palsu, Pemilik RS Bangladesh Ditangkap

Marcheilla Ariesta • 16 Juli 2020 21:15
Dhaka: Seorang pemilik rumah sakit di Bangladesh ditangkap. Dia dituduh keluarkan ribuan hasil tes negatif virus korona (covid-19) palsu kepada pasien. 
 
Pria itu ditangkap pada Rabu, 15 Juli 2020 ketika mencoba melarikan diri ke India. Penangkapan Mohammad Shahed menandai berakhirnya perburuan sembilan hari polisi.
 
Dia dituduh memberikan sertifikat kesehatan palsu kepada pasien. Para pasien dinyatakan bebas virus tanpa harus melewati uji covid-19.

Shahed, 42 merupakan satu dari beberapa orang yang ditahan pihak berwenang selama beberapa hari terakhir berhubungan dengan penipuan. Para ahli memperingatkan bahwa dokumen palsu telah memperburuk situasi di Bangladesh yang berpenduduk 168 juta orang.
 
"Dia ditangkap di tepi sungai perbatasan saat berusaha melarikan diri ke India. Dia mengenakan burqa," kata juru bicara Batalyon Aksi Cepat, Kolonel Ashique Billah, dilansir dari AFP, Kamis, 16 Juli 2020.
 
"Rumah sakitnya melakukan 10.500 tes virus. Dari angka tersebut, hanya 4.200 yang asli, sisanya 6,300 diberikan hasil negatif tanpa melakukan tes," imbuh dia.
 
Shahed juga dituduh mengenakan biaya untuk sertifikat dan perawatan pasien terinfeksi virus korona. Padahal, dia telah setuju dengan pemerintah bahwa rumah sakitnya akan memberikan perawatan gratis.
 
Seorang dokter dan suaminya juga ditangkap polisi dan dituduh menerbitkan ribuan sertifikat virus palsu di laboratorium mereka di Dhaka. 
 
Penipuan ini membuat para pekerja migran yang akan berangkat ke luar negeri terpukul. Pekan lalu, Italia menangguhkan penerbangan ke Roma dari Bangladesh setelah beberapa penumpang yang tiba dari Dhaka dinyatakan positif covid-19.
 
"Beberapa orang Bangladesh yang dites positif di Italia diduga membawa sertifikat covid-19 negatif dari Bangladesh. Pemerintah harus memastikan kualitas tes covid-19 di laboratorium lokal demi pasar kerja di luar negeri," kata Shakirul Islam dari OKUP.
 
Pekerja migran merupakan salah satu kunci perekonomian Bangladesh.
 
Sejauh ini, laporan infeksi covid-19 di Bangladesh mencapai lebih dari 193 ribu kasus. Dari angka tersebut, 2.457 orang meninggal.
 
Namun, ahli medis menduga kemungkinan angka infeksi lebih tinggi karena adanya kasus penipuan seperti ini.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan