"Tiongkok adalah tetangga yang bersahabat bagi Myanmar dan berharap berbagai pihak di Myanmar akan menyelesaikan perbedaan mereka dengan tepat di bawah kerangka konstitusional dan hukum untuk melindungi stabilitas politik dan sosial," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Wang Wenbin.
Baca: Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi Ditahan.
Dilansir dari Channel News Asia, Senin, 1 Februari 2021, Wang mengatakan Tiongkok masih menganalisa situasi konflik di Myanmar. Yangon merupakan bagian penting dari Belt and Road Initiative Tiongkok.
Myanmar masuk dalam proyek jalur kereta api berkecepatan tinggi senilai USD8,9 miliar dari provinsi selatan Yunnan ke Pantai barat Myanmar. Presiden Tiongkok Xi Jinping juga mengunjungi Myanmar pada Januari tahun lalu untuk menandai 70 tahun hubungan diplomatik kedua negara.
Sementara itu, Jepang menyerukan penyelesaian damai atas sengketa di Myanmar.
"Kedutaan Besar Jepang di Yangon melaporkan kepada kami pagi ini bahwa militer telah menahan Aung San Suu Kyi dan pejabat senior pemerintahan," kata Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato.
Laman Asahi melaporkan ketengangan meningkat antara pemerintah sipil dan militer di Myanmar karena hasil pemilu November lalu.
"Kami percaya bahwa penting bagi masyarakat yang bersangkutan untuk menyelesaikan sengketa secara damai melalui dialog sambil mengikuti proses demokrasi," imbuh Kato.
Baca: ASEAN: Myanmar yang Stabil Bisa Ciptakan Kawasan yang Damai.
Partai Aung San Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), menang telak dalam pemilihan November, kemenangan yang lebih besar dari apa yang diraih partai tersebut pada tahun 2015.
Tetapi militer membantah hasilnya. Mereka mengatakan hasil tersebut adalah "penipuan pemilu," dan telah memulai kudeta dengan menahan para pemimpin sipil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News