Menurut Departemen Pemadam Kebakaran, mereka menerima panggilan darurat pada pukul 01.09 kemarin, melaporkan bahwa seorang pekerja laki-laki tersapu air banjir di kawasan Hung Kiu Lane. Keberadaannya masih belum diketahui.
Sebagai respons, Departemen Pemadam Kebakaran mengerahkan 10 unit mobil pemadam kebakaran, tiga unit kapal pemadam kebakaran, dan 1 ambulans untuk melakukan operasi pencarian dan penyelamatan di wilayah hulu, tengah, hilir, dan Ma Liu Shui.
“Hingga pukul 12.10 kemarin, insiden tersebut ditingkatkan menjadi operasi pencarian dan penyelamatan lintas departemen. Departemen Pemadam Kebakaran mengirimkan tim pencarian dan penyelamatan bangunan yang runtuh (USAR) untuk melanjutkan pencarian,” sebut laporan Dimsum Daily, Sabtu 9 September 2023.
“Selain itu, penyelam, kapal pendukung bawah air, dan anjing pencari juga dikerahkan untuk membantu operasi tersebut, meski saat ini belum ada penemuan,” imbuh laporan tersebut.
“Selanjutnya, personel dilibatkan dalam upaya pencarian dan penyelamatan di sekitar kawasan Sungai Shing Mun, dengan helikopter melakukan inspeksi udara di sepanjang sungai,” sebut laporan itu.
Menurut laporan, orang yang hilang adalah seorang pria Indonesia berusia 32 tahun yang memegang kartu identitas Hong Kong. Polisi menerima laporan hari ini sekitar jam 1 pagi, yang mengindikasikan bahwa seorang pekerja laki-laki tersapu air banjir di Kau To Shan di Sha Tin. Petak bunga di lokasi kejadian juga rusak akibat banjir.
Personel yang merespons mengklasifikasikan kasus ini sebagai operasi “pencarian dan penyelamatan”. Petugas pemadam kebakaran dan personel lainnya masih melakukan operasi pencarian dan penyelamatan di lokasi dalam upaya menemukan orang yang hilang.
“Berdasarkan informasi yang diterima, pria WNI 32 tahun yang hilang dan memegang kartu identitas Hong Kong itu bekerja di sebuah rumah mewah di Hung Kiu Lane, Kau To Shan. Diduga ia tersapu air banjir akibat runtuhnya hamparan bunga di luar mansion akibat tanah longsor,” menurut laporan tersebut.
Departemen Pemadam Kebakaran melakukan operasi pencarian dan penyelamatan semalaman, karena khawatir dia mungkin tersapu ke sungai dan ke laut. Mereka mengerahkan 10 unit mobil pemadam kebakaran, 2 unit kapal pemadam kebakaran, 1 unit kapal pendukung selam, dan 1 unit ambulans ke lokasi kejadian untuk melakukan pencarian.
Tim Tanggap Darurat Bencana didampingi anjing pencari melakukan pencarian di wilayah hulu dan hilir sungai serta daerah tangkapan air. Kapal pemadam kebakaran dan helikopter dari Flying Service juga menggeledah perairan Ma Liu Shui. Namun, tidak ada penemuan yang dilakukan bahkan setelah malam tiba.
Selain itu, saat hujan hitam kemarin pagi, polisi mendapat laporan adanya dua kematian di laut, salah satunya terjadi di lepas pantai Causeway Bay Typhoon Shelter. Sekitar pukul 10 pagi, seorang pria berusia 87 tahun bermarga Law ditemukan jatuh ke laut dan dinyatakan meninggal setelah dibawa ke rumah sakit.
Penyelidikan menunjukkan bahwa pria lanjut usia tersebut melakukan bunuh diri karena sakit dan kejadian tersebut tidak ada hubungannya dengan hujan hitam. Insiden lainnya melibatkan seorang penjaga keamanan pria berusia 70-an. Dia ditemukan jatuh ke laut di Sheung Wan sekitar jam 11.00 pagi kemarin.
Setelah diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit oleh petugas pemadam kebakaran, dia dipastikan meninggal. Dia seharusnya mulai bekerja di Tai Hang sekitar jam 7.00 pagi, dan penyebab kematiannya masih diselidiki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News