Ledakan itu menghancurkan kendaraan di Dasht-e-Barchi, kata seorang pejabat Taliban kepada AFP, di pinggiran kota yang didominasi oleh minoritas Syiah Hazara.
"Informasi awal kami menunjukkan bom itu dipasang di sebuah minibus. Kami telah meluncurkan penyelidikan," katanya, seperti dikutip AFP, Kamis 18 November 2021.
Pejabat Taliban yang berbeda memberikan laporan yang berbeda tentang korban.
Seorang staf AFP berada di dekat tempat kejadian ketika bom meledak.
"Saya mendengar ledakan besar. Ketika saya melihat ke sekeliling sebuah minibus dan sebuah taksi terbakar," ucapnya.
"Saya juga melihat ambulans bergegas ke daerah itu untuk membawa orang yang terluka dan meninggal ke rumah sakit,” imbuhnya.
Islamic State Khorasan (ISIS-K) mengaku bertanggung jawab. Mereka mengatakan di saluran Telegramnya bahwa dua ledakan terpisah "membunuh dan melukai lebih dari 20 orang murtad".
ISIS-K menggunakan istilah itu untuk menyebut Syiah.
Pekan lalu, seorang jurnalis tewas dan sedikitnya empat orang lainnya terluka ketika sebuah bom menghancurkan minibus lain di area yang sama, dalam serangan yang juga diklaim oleh ISIS-K.
Para teroris itu telah meningkatkan operasi sejak Taliban kembali berkuasa pada Agustus, dan awal bulan ini menyerbu Rumah Sakit Militer Nasional kota Kabul. Peristiwa itu menewaskan sedikitnya 19 orang dan melukai lebih dari 50 lainnya.
Kelompok itu juga mengklaim beberapa serangan di kota Jalalabad, ibu kota provinsi Nangarhar timur dan sarang aktivitas ISIS-K.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News