"Ketiganya adalah kasus baru dan masih berstatus infeksi aktif," kata Menteri Kesehatan Selandia Baru Chris Hipkins, dilansir dari laman TRT World pada Minggu, 14 Februari 2021.
Otoritas Selandia Baru menegaskan bahwa kemunculan kasus ini tidak berdampak pada keamanan makanan di sejumlah maskapai. Ini dikarenakan perempuan yang bekerja untuk katering pesawat itu baru dinyatakan positif Covid-19 delapan hari setelah terakhir kali datang ke tempat kerja.
"Ada rentang waktu tertentu dalam ketiga kasus ini," kata Hipkins.
Ia menambahkan pihaknya sedang melakukan penelusuran mengenai apakah Covid-19 sudah menyebar luas di tengah masyarakat. Namun sejauh ini belum ada indikasi kasus lain selain tiga orang dalam satu keluarga itu.
Selandia Baru mendeteksi beberapa kasus Covid-19 tiga pekan lalu. Kemunculan tersebut mengakhiri rekor nol kasus Covid-19 di tengah masyarakat yang sempat berlangsung selama lebih dari dua bulan.
Kemunculan kasus tiga pekan lalu berasal dari sebuah hotel yang dijadikan lokasi karantina.
Baca: Selandia Baru Terima Vaksin Pfizer Pekan Depan
Dalam kasus terbaru, seorang ibu dan anaknya dinyatakan positif Covid-19 pada Sabtu kemarin. Sementara suami dari ibu tersebut baru dinyatakan positif Covid-19 hari ini.
Hipkins mengatakan sejauh ini pihaknya belum akan menerapkan pembatasan baru. Sementara Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern membatalkan rencananya di Auckland dan memilih pulang ke Wellington untuk menangani kemunculan tiga kasus ini.
PM Ardern merupakan satu dari sedikit tokoh dunia yang dipuji banyak pihak atas penanganan Covid-19. Sejauh ini, Selandia Baru berhasil meredam jumlah kasus di bawah 2.000 dengan hanya ada 25 kematian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News