Menurut laporan Xinhua dan dikutip TRT World, Komite Sentral Partai Komunis Tiongkok memilih kembali Xi sebagai sekretaris jenderal untuk lima tahun ke depan pada Minggu, 23 Oktober 2022.
Keputusan ini membuat Tiongkok kembali ke negara dengan satu tokoh sentral setelah beberapa dekade sebelumnya menjalankan skema berbagi kekuasaan di kalangan elite.
Penunjukan Xi Jinping sebagai sekjen dilakukan dalam pemungutan suara tertutup setelah berakhirnya kongres Partai Komunis Tiongkok di Beijing pada Sabtu kemarin. Para delegasi kongres menyepakati beberapa amandemen, termasuk yang memungkinkan Xi Jinping berkuasa untuk jangka waktu lama.
Pengumuman tiga periode Xi Jinping baru akan disampaikan secara resmi dalam sesi legislatif tahunan pada Maret 2023.
Kongres ke-20 Partai Komunis Tiongkok ditutup pada Sabtu kemarin usai memilih sekitar 200 anggota baru Komite Sentral CCP. Mereka kemudian melakukan pemungutan suara untuk memilih anggota Komisi Tetap CCP -- badan politik terkuat di Tiongkok di mana Xi Jinping berada di puncak pimpinan.
Perdana Menteri Li Keqiang dan tiga politisi lainnya terdepak dari kekuasaan dalam skema perombakan kabinet. Mereka tidak masuk dalam jajaran anggota komite CCP.
Selain seputar Xi Jinping dan Li Keqiang, acara penutupan kongres CCP pada Sabtu kemarin menjadi sorotan setelah mantan presiden Tiongkok Hu Jintao terlihat digiring keluar dari ruangan. Hu, yang kala itu duduk di samping Xi, digiring keluar oleh staf.
Insiden itu terjadi di saat para jurnalis internasional diperbolehkan masuk ke Aula Besar Rakyat di Beijing untuk meliput penutupan kongres.
Rekaman video insiden menjadi viral di internet, dan langsung memicu berbagai spekulasi, termasuk dugaan adanya perselisihan antara Hu Jintao dan Xi Jinping.
Baca: Alasan Kesehatan, Mantan Presiden Tiongkok Hu Jintao Digiring Keluar dari Kongres
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News