Ishikawa: Hujan deras yang mengakibatkan banjir dan tanah longsor di seantero prefektur Ishikawa, Jepang, telah menewaskan enam orang dan membuat 10 lainnya hilang.
Melansir dari BBC, Senin, 23 September 2024, curah hujan di Ishikawa tercatat dua kali lipat lebih tinggi dari rata-rata curah hujan di bulan September, sehingga menyebabkan puluhan sungai meluap dan menghancurkan infrastruktur di seluruh prefektur.
Lebih dari 100 komunitas terisolasi akibat banjir, dengan beberapa jalan utama terputus. Dua korban meninggal ditemukan di dekat terowongan di kota Wajima yang terkena tanah longsor.
Salah satu korban merupakan pekerja konstruksi yang sedang memperbaiki jalan. Beberapa korban lainnya termasuk tiga orang lanjut usia.
Badan Meteorologi Jepang sempat mengeluarkan peringatan darurat "Mengancam Nyawa" pada hari Sabtu, namun kemudian diturunkan menjadi peringatan biasa satu hari setelahnya.
Meski demikian, pihak berwenang tetap mengimbau masyarakat Jepang agar selalu waspada karena hujan diperkirakan akan terus berlangsung hingga Senin siang.
Evakuasi Warga
Banjir juga merendam perumahan sementara khusus untuk warga yang kehilangan rumah akibat gempa bumi. Media NHK menyiarkan rekaman yang memperlihatkan jalan-jalan di Wajima terendam air.
Wilayah Ishikawa masih dalam proses pemulihan setelah terjadinya gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,5 di bulan Januari, yang menewaskan setidaknya 236 orang, merusak banyak bangunan, dan memicu kebakaran besar.
Menurut Perusahaan Tenaga Listrik Hokuriku, situasi di Ishikawa memburuk dengan padamnya listrik di sekitar 4.000 rumah tangga pada hari Senin ini.
Lebih dari 40.000 warga di empat kota, termasuk Wajima, Suzu, dan Noto, telah dievakuasi selama akhir pekan.
Selain itu, 16.000 penduduk di prefektur Niigata dan Yamagata di utara Ishikawa juga diperintahkan untuk mengungsi, menurut laporan kantor berita AFP. (Angel Rinella)
Baca juga: Terjangan Topan Shanshan di Jepang Tewaskan 6 Orang, Puluhan Terluka
Cek Berita dan Artikel yang lain di