Kishida mulai menjabat September lalu dan akan memimpin Partai Demokrat Liberal (LDP) melalui pemilihan Majelis Tinggi Parlemen pada 10 Juli mendatang.
“Sebelumnya, dukungan untuk Kishida selalu tinggi. Sebagian besar pemilih menyetujui caranya menangani pandemi virus korona serta tanggapannya terhadap invasi Rusia ke Ukraina,” seperti laporan dari The Straits Times, Jumat 17 Juni 2022.
Tetapi kecenderungan itu turun 2,1 poin dari survei bulan sebelumnya menjadi 48,1 persen. Angka dukungan mencapai di bawah 50 persen untuk pertama kalinya dalam empat bulan, sebagaimana terlihat dalam survei Jiji News Agency awal pekan ini.
Lebih dari separuh responden, di 54,1 persen, mengaku tidak menyetujui penanganan pemerintahan Kishida terkait kenaikan harga yang didorong akibat invasi Rusia dan jatuhnya yen Jepang hingga tingkat terendah dalam 24 tahun. Menurut mereka, tindakan yang dilakukan belum cukup.
Hasil tersebut serupa dengan survei oleh media Kyodo awal pekan ini yang menemukan bahwa 64,1 persen responden tidak mendukung penanganan kenaikan harga Kishida. Di samping itu, dukungan untuk sang perdana menteri turun 4,6 poin menjadi 56,9 persen.
Meskipun ekonomi Jepang diperkirakan tumbuh 4,1 persen kuartal ini seiring meredanya pandemi, turunnya nilai yen dikhawatirkan akan berdampak buruk pada sentimen konsumen lantaran biaya bahan bakar dan makanan naik. Ini menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat.
Tapi, LDP masih diperkirakan akan memenangkan pemilihan, mengingat kekacauan di antara partai-partai oposisi. (Kaylina Ivani)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News