Pakistan dan India dikenal sebagai musuh bebuyutan. Foto: AFP
Pakistan dan India dikenal sebagai musuh bebuyutan. Foto: AFP

Pakistan Tuduh India Mengatur Pembunuhan di Wilayah Negaranya

Fajar Nugraha • 26 Januari 2024 08:57
Islamabad: Pakistan memiliki bukti kredibel yang menghubungkan agen-agen India dengan pembunuhan dua warganya di wilayah mereka. Ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Pakistan Jalil Abbas Jilani pada Kamis 25 Januari 2024, sehingga meningkatkan ketegangan antara dua musuh bebuyutan yang bertetangga itu.
 
Klaim ini muncul beberapa hari setelah serangan balasan antara Pakistan dan negara tetangganya, Iran, untuk mencapai sasaran yang mereka anggap sebagai tempat persembunyian militan.
 
New Delhi juga menuduh Islamabad melatih dan menampung militan yang melakukan serangan di wilayah Kashmir yang disengketakan di Himalaya, yang terbagi antara kedua negara.

Kedua negara yang memiliki senjata nuklir telah berperang tiga kali sejak kemerdekaan dari Inggris pada 1947.
 
Sekretatis Jilani, Muhammad Syrus Qazi mengatakan, kepada wartawan bahwa pembunuhan tersebut melibatkan "pengaturan internasional yang canggih yang tersebar di sejumlah tempat”.
 
“Kami memiliki bukti dokumenter, finansial, dan forensik mengenai keterlibatan dua agen India yang mendalangi pembunuhan ini,” kata Qazi, seperti dikutip Channel News Asia, Jumat 26 Januari 2024.
 
Qazi mengatakan, operator lokal, yang disewa dan direkrut oleh agen India yang beroperasi di negara lain, melakukan pembunuhan akhir tahun lalu. Pembunuhan terjadi satu di distrik Sialkot dan satu lagi di Rawalakot di bagian wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan.
 
Penyewa senjata dan orang lain yang terlibat dalam dua kejahatan tersebut diadili, tambahnya dan mengidentifikasi tersangka agen India sebagai Yogesh Kumar dan Ashok Kumar. Dia mengatakan negara-negara lain di mana agen-agen India diduga beroperasi telah diberitahu.
 
Mereka yang terbunuh diidentifikasi sebagai Shahid Latif dan Mohammad Riaz oleh menteri luar negeri, tanpa mengungkapkan siapa orang-orang ini dan mengapa New Delhi meminta agennya untuk membunuh mereka di dalam wilayah musuh bebuyutannya.


Bantahan India

Kementerian Luar Legeri India mengatakan tuduhan itu merupakan upaya Pakistan untuk menyebarkan “propaganda anti-India yang palsu dan jahat”.
 
Qazi mengatakan metode pembunuhan tersebut serupa dengan upaya pembunuhan yang dilakukan di Kanada, Amerika Serikat, dan negara lain.
 
“Dugaan jaringan pembunuhan ekstra-yudisial dan ekstra-teritorial di India telah menjadi fenomena global,” kata Qazi.
 
Tuduhan Pakistan muncul beberapa bulan setelah Kanada dan Amerika Serikat secara terpisah menuduh agen-agen India terkait dengan upaya pembunuhan di wilayah mereka.
 
India telah menolak tuduhan Ottawa dan telah membuka penyelidikan atas tuduhan AS.
 
Hubungan antara kedua negara yang bersaing itu memburuk sejak bom bunuh diri terhadap konvoi militer India di Kashmir pada 2019. Insiden itu diketahui dilakukan oleh militan yang berbasis di Pakistan yang menyebabkan New Delhi mengirim pesawat tempur ke Pakistan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan