Tiongkok mengeklaim kedaulatan atas Taiwan yang diperintah secara demokratis, dan mengatakan pihaknya memiliki yurisdiksi atas selat tersebut. Taiwan dan AS membantah hal itu, dengan mengatakan Selat Taiwan adalah jalur perairan internasional.
Armada ke-7 Angkatan Laut AS mengatakan pesawat patroli dan pengintaian maritim P-8A Poseidon, yang juga digunakan untuk misi anti-kapal selam, terbang di atas selat di wilayah udara internasional.
"Transit pesawat di Selat Taiwan menunjukkan komitmen AS terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Militer AS terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun yang diizinkan oleh hukum internasional," kata Angkatan Laut AS, seperti dikutip dari laman Asia One.
Beijing menggambarkan penerbangan AS sebagai "kehebohan publik," seraya menambahkan bahwa pihaknya telah mengirimkan jet tempur untuk memantau dan memperingatkan pesawat AS untuk ditangani "sesuai hukum dan peraturan."
"Pasukan selalu waspada dan akan dengan tegas membela kedaulatan dan keamanan nasional serta perdamaian dan stabilitas regional," kata Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) dalam sebuah pernyataan.
Pemilu Taiwan
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pasukannya telah memantau pesawat AS saat terbang ke selatan melalui selat tersebut, dan menggambarkan penerbangan tersebut sebagai sesuatu yang "normal."Saat terakhir kalinya Angkatan Laut AS mengumumkan Poseidon telah terbang melalui selat tersebut di bulan Oktober, Tiongkok mengerahkan jet tempur untuk memantau dan memperingatkan pesawat itu.
Taiwan sedang bersiap mengadakan pemilu presiden dan parlemen pada 13 Januari mendatang, di mana dilabeli Tiongkok sebagai momen untuk memilih antara perang atau perdamaian.
Negeri Tirai Bambu telah meningkatkan aktivitas militernya di sekitar Taiwan dalam empat tahun terakhir, termasuk melakukan dua putaran latihan perang besar sejak 1,5 tahun terakhir.
Baca juga: Aktivitas Militer Tiongkok di Sekitar Taiwan Terus Meningkat Jelang Pemilu
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News