Taipei: Latihan militer Tiongkok selama dua hari di sekitar Taiwan merupakan “provokasi terang-terangan terhadap tatanan global,” kata Taipei dalam sebuah pernyataan hari Sabtu ini, 25 Mei 2024, setelah latihan perang yang mengelilingi pulau dengan pemerintahan sendiri itu berakhir.
Melansir dari laman Malay Mail, latihan militer Tiongkok diluncurkan tiga hari setelah Presiden Taiwan Lai Ching-te menjabat dan menyampaikan pidato pelantikan yang dikecam Tiongkok sebagai “pengakuan kemerdekaan”.
Tiongkok, yang mengeklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, menganggap Lai sebagai “separatis berbahaya.”
Pada Jumat malam, presenter saluran berita militer milik pemerintah CCTV-7 mengatakan bahwa tentara Tiongkok telah “berhasil menyelesaikan” operasi yang dijuluki “Pedang Gabungan-2024A.”
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara kepresidenan Lai, Karen Kuo, menegaskan kembali bahwa memastikan perdamaian dan stabilitas di seluruh kawasan “berkaitan dengan kepentingan bersama komunitas internasional.”
“Namun, provokasi sepihak Tiongkok baru-baru ini tidak hanya merusak status quo perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, tetapi juga merupakan provokasi terang-terangan terhadap tatanan global, sehingga memicu kekhawatiran dan kecaman serius dari komunitas internasional,” ujarnya.
Kuo menambahkan bahwa Taiwan berharap “Tiongkok akan mempertimbangkan keselamatan dan kebahagiaan rakyat kedua belah pihak, mengupayakan keuntungan bersama, hidup berdampingan... menghentikan segala jenis intimidasi politik dan militer terhadap Taiwan dan wilayah tersebut.”
Taiwan yang memiliki pemerintahan sendiri memiliki pemerintahan, militer, dan mata uang yang dipilih secara demokratis. Namun Beijing mengatakan pihaknya tidak akan pernah meninggalkan potensi penggunaan kekuatan militer untuk menjadikan pulau itu berada di bawah kendalinya.
Analis militer Tiongkok mengatakan kepada kantor berita negara Xinhua bahwa kapal Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) telah “berlayar lebih dekat dari sebelumnya” ke pantai Taiwan selama latihan militer dua hari tersebut.
Latihan tersebut melibatkan simulasi serangan yang menargetkan para pemimpin Taiwan serta pelabuhan dan bandaranya, kata mereka.
Sehubungan dengan berbagai tindakan militer Tiongkok, Kuo mengatakan bahwa “presiden dan tim keamanan nasional telah memahami sepenuhnya situasi ini” dan meminta masyarakat untuk “tetap tenang.”
Baca juga: Kecam Latihan Militer Tiongkok, Taiwan Kerahkan Pasukan Pertahanan
Cek Berita dan Artikel yang lain di