Kendati begitu, menurut keterangan beberapa sumber, pemerintahan Jepang di bawah Perdana Menteri Fumio Kishida mempertimbangkan mengirim beberapa petinggi Olimpiade, termasuk Presiden Komite Olimpiade Tokyo 2020 Seiko Hashimoto.
PM Fumio Kishida diyakini akan memaparkan kebijakan pemerintah terkait isu olimpiade ini paling cepat pada akhir Desember. Salah satu hal yang masih dipertimbangkan PM Kishida adalah, apakah Pemerintah Jepang akan menggunakan istilah "boikot diplomatik" seperti AS.
Sejak menjadi PM Jepang, Fumio Kishida menekankan pentingnya hak asasi manusia (HAM), sebuah isu yang menjadi alasan utama AS melakukan boikot diplomatik terhadap Tiongkok. Washington mengaku tidak akan mengirim delegasi pejabat ke Olimpide Beijing 2022 karena buruknya catatan HAM Tiongkok.
Beberapa negara mitra AS seperti Kanada, Australia dan Inggris juga ikut melakukan boikot diplomatik.
Negara-negara itu tidak akan mengirim delegasi pejabat, namun tetap membolehkan para atlet untuk bertanding di Olimpiade Beijing 2022.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres akan menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Beijing 2022 terlepas dari adanya boikot diplomatik dari sejumlah negara.
“Sekjen menerima undangan dari Komite Olimpiade Internasional untuk menghadiri pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing dan ia telah menerimanya,” kata Juru Bicara Guterres, Stephane Dujarric.
Baca: Abaikan Boikot Olimpiade Beijing 2022, Sekjen PBB Terima Undangan ke Tiongkok
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
