Tiongkok, yang memandang Taiwan sebagai wilayahnya, telah meningkatkan tekanan militer dan politiknya selama sekitar tiga tahun terakhir untuk mencoba memaksa pulau itu menerima kedaulatan Negeri Tirai Bambu. Tiongkok memandang Tsai sebagai bagian dari gerakan separatis di Taiwan.
Melansir dari laman Times Live, Tsai akan melakukan perjalanan sensitif ke AS dan Amerika Tengah mulai Rabu depan. Tiongkok mengutuk AS karena mengizinkan lawatan tersebut, meski kunjungannya ke sana secara teknis hanyalah transit. Di akhir perjalanan, Tsai diperkirakan bertemu Ketua DPR AS Kevin McCarthy di Los Angeles.
Tiongkok menggelar latihan perang di dekat Taiwan pada Agustus lalu setelah ketua DPR AS saat itu, Nancy Pelosi, mengunjungi Taipei.
Mengunjungi sebuah pangkalan militer di Chiayi di Taiwan selatan, Tsai meninjau pelatihan mereka, melihat bagaimana para prajurit membangun penghalang anti-tank dan berlatih seni bela diri.
"Melindungi Taiwan dan mempertahankan demokrasi selalu menjadi misi besar militer kami," katanya kepada jajaran tentara, didampingi menteri pertahanan Taiwan Chiu Kuo-cheng dan sekretaris jenderal dewan keamanan nasional Wellington Koo.
"Saya percaya bahwa hanya dengan terus melatih dan memperkuat kesiapsiagaan perang militer kita dapat lebih mampu melindungi rumah kita dan mempertahankan negara kita," tambah Tsai.
Tsai telah berulang kali menawarkan pembicaraan dengan Tiongkok, tetapi menegaskan bahwa pulaunya akan mempertahankan diri jika diserang. Tsai juga menegaskan hanya penduduk Taiwan yang dapat menentukan masa depan mereka.
Baca juga: Taiwan Siapkan ‘Skenario Terburuk’ Selama Kunjungan Presiden Tsai ke AS
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News