Insiden ini terjadi pada Rabu lalu, dan menyoroti bahaya yang masih dihadapi Jepang dalam menonaktifkan pembangkit listrik tenaga nuklir yang hancur akibat tsunami besar pada 2011.
"Lima pekerja sedang membersihkan pipa di sistem ALPS yang menyaring air limbah untuk dibuang ke laut ketika dua orang tercebur ketika selang terlepas secara tidak sengaja," kata Juru Bicara Operator TEPCO, dikutip dari AFP, Jumat, 27 Oktober 2023.
"Sedangkan dua lainnya terkontaminasi ketika mereka membersihkan tumpahan tersebut," lanjut dia.
Tingkat radiasi pada dua tubuh pria yang dirawat di rumah sakit berada pada atau di atas 4 becquerel per sentimeter persegi, yang merupakan ambang batas yang dianggap aman. Kemungkinan kedua pria tersebut menderita luka bakar akibat paparan radiasi rendah, menurut seorang dokter.
"Kami diberitahu bahwa kondisi kedua pekerja yang dirawat di rumah sakit itu stabil," kata juru bicara tersebut.
"Kedua pekerja tersebut akan dirawat di rumah sakit selama kurang lebih dua minggu untuk pemeriksaan lanjutan," imbuhnya.
TEPCO sedang menganalisis bagaimana insiden itu terjadi dan meninjau langkah-langkah untuk mencegah terulangnya kejadian tersebut.
Insiden ini terjadi beberapa hari setelah TEPCO selesai membuang air limbah gelombang kedua dari pabrik tersebut, dan ketika inspektur PBB mengunjungi fasilitas tersebut untuk melakukan tinjauan keselamatan.
Tokyo bersikeras air yang dilepaskan tidak berbahaya dan sangat encer dengan air laut, sebuah pandangan yang didukung oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Namun, Tiongkok dan Rusia mengkritik pelepasan tersebut dan melarang impor makanan laut Jepang.
Pelepasan air senilai 540 kolam renang Olimpiade dimaksudkan untuk membersihkan ruang bagi tugas yang jauh lebih berbahaya yaitu menghilangkan bahan bakar radioaktif dan puing-puing dari tiga reaktor yang rusak.
Baca juga: Jepang Kembali Buang Air Limbah Radioaktif PLTN Fukushima
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News