Per Rabu, 14 Juli 2021, Indonesia melaporkan 54.517 kasus baru covid-19. Dengan demikian, 2.670.046 orang di Indonesia sudah tertular virus korona hingga hari ini.
Dikutip dari Nikkei Asia, kasus di India saat ini sedang menurun di angka 38.792. Yang lebih mengkhawatirkan, populasi Indonesia mencapai 270 juta penduduk, hanya seperlima dari India.
"Indonesia sekarang memiliki sekitar 132 kasus per 1 juta orang, dibandingkan dengan India sebanyak 26 kasus per 1 juta orang," lapor Nikkei Asia mengutip data ourworldindata.org.
Secara kumulatif, penghitungan virus korona India yang dikonfirmasi masih yang tertinggi di Asia dengan 30.946.147 kasus dan 411.406 kematian pada Rabu, diikuti oleh Indonesia dengan 2.670.046 kasus dan 69.210 kematian.
Namun, sementara angka India terus menurun dari puncak Mei, wabah terburuk di Indoinesia belum menunjukkan tanda-tanda melambat.
Baca juga: India Catat Lebih dari 1.200 Kematian Covid-19 dalam Satu Hari
Menteri Kesehatan Budi Sadikin mengatakan, tingkat hunian tempat tidur untuk pasien covid-19 di 12 provinsi telah melampaui 70 persen pada Selasa lalu. Setengahnya berada di Jawa, sisanya di pulau-pulau besar Indonesia lainnya.
Sedangkan di Jakarta, jumlah tempat tidur rumah sakit yang terisi mendekati 90 persen. Padahal, beberapa fasilitas diubah menjadi rumah sakit khusus covid-19 belum lama ini.
Pemerintah awal tahun ini menetapkan 30 persen dari 400.000 tempat tidur rumah sakit secara nasional untuk perawatan covid-19, tetapi mereka dengan cepat terisi setelah eksodus liburan Idul Fitri pada Mei lalu dan varian Delta yang lebih menular menyebar ke seluruh negeri.
"Secara nasional masih ada (tempat tidur), tetapi kasus di beberapa provinsi sudah sangat tinggi karena wabah varian delta yang tidak merata," kata Menkes Budi dalam rapat dengar pendapat di DPR.
"(Kasus Delta) masih terkonsentrasi di Jawa, tetapi kami telah melihat mereka menyebar di luar Jawa - Lampung, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, Papua Barat, Kepulauan Riau dan Bengkulu sekarang berada di bawah radar kami," imbuhnya.
Ia juga menyampaikan kurangnya tenaga kesehatan, oksigen, dan obat-obatan covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News