Pemerintahan baru Taliban sudah berjalan selama hampir satu bulan. Foto: AFP
Pemerintahan baru Taliban sudah berjalan selama hampir satu bulan. Foto: AFP

Taliban Usir Warga Miskin dari Rumah Mereka Agar Anggotanya Bisa Masuk

Fajar Nugraha • 17 September 2021 12:03
Kandahar: Warga miskin Afghanistan yang tinggal di kompleks militer yang telah lama ditinggalkan di kota selatan Kandahar, diusir oleh pihak Taliban. Pengusiran dilakukan akan anggota militan Taliban bisa menempati rumah dari warga itu.
 
Pihak warga mengatakan mereka hancur oleh perintah Taliban untuk mengusir mereka dari rumah mereka.
 
Beberapa ratus orang menggelar unjuk rasa menentang perintah tersebut pada Senin, mengatakan mereka tidak punya tempat lain untuk pergi. Mereka mengatakan telah bertahun-tahun lalu membayar mantan tentara Afghanistan secara sembunyi untuk tanah itu.

Taliban datang ke kompleks itu setelah munculnya demonstrasi dan memaksa beberapa pengunjuk rasa untuk pergi. Keberadaan mereka saat ini tidak diketahui.
 
Rabia, seorang janda Afganistan dengan satu nama mengatakan, dia tinggal di rumah dengan dua kamar di kompleks itu bersama kelima anaknya. Dia akan tetap tinggal sampai Taliban memberinya tempat tinggal lain.
 
“Taliban ingin saya meninggalkan semua yang saya bangun dan beli, kemana saya akan pergi dengan anak-anak saya?” dia berkata, seperti dikutip dari CGTN, Jumat 17 September 2021.
 
Taliban telah memerintahkan lebih dari 2.500 keluarga di kompleks itu untuk meninggalkan rumah mereka dan semua barang-barang mereka sehingga para militan Taliban dapat masuk.
 
“Keluarga telah menerima tenggat waktu untuk pergi hanya dengan pakaian di punggung kami sesegera mungkin” kata Imran, warga lain dari kompleks itu.
 
Fazil Mohammad, salah satu warga Afghanistan pertama yang menetap di kompleks itu mengatakan tidak punya uang untuk pergi ke tempat lain. “Saya bahkan tidak mampu membeli tenda sekarang untuk pindah ke tempat lain,” ujar Mohammad.
 
Dia mengatakan dia senang ketika Taliban mengambil alih, mengutip korupsi dari pemerintah sebelumnya, tetapi dia sekarang kecewa.
 
Kompleks itu ditinggalkan pada 2001, setelah invasi pimpinan AS untuk menggulingkan Taliban, ketika tentara Afghanistan yang tinggal di sana pindah ke fasilitas di bandara Kandahar. Selama bertahun-tahun, kompleks itu tumbuh ketika orang-orang Afghanistan yang terlantar menetap di sana, membeli sebidang tanah dan membangun rumah.
 
Kepala media Taliban untuk Kandahar, Rahmatullah Naraiwal, mengatakan pada hari Rabu bahwa keluarga Afghanistan dapat terus tinggal di kompleks itu, sambil menunggu tinjauan tentang masalah tersebut oleh kepemimpinan Taliban.
 
“Namun mereka tidak diizinkan mengadakan demonstrasi dan protes mereka ilegal. Taliban siap membayar mereka tetapi tidak dapat memberi mereka tempat tinggal alternatif,” pungkas Naraiwal.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan