Regu penyelamat mencari korban bencana longsor di Atami, Jepang. Foto: AFP
Regu penyelamat mencari korban bencana longsor di Atami, Jepang. Foto: AFP

Pasangan Lansia Ditemukan Selamat dari Bencana Longsor di Jepang

Fajar Nugraha • 05 Juli 2021 11:55
Tokyo: Tim penyelamat yang berjuang melawan hujan lebat menarik para penyintas dari rumah mereka yang hancur pada Minggu setelah tanah longsor melanda kota pesisir Jepang, Atami. Pasangan lansia termasuk yang diselamatkan.
 
Pihak berwenang mengatakan pasangan lansia termasuk di antara 19 orang yang diselamatkan sejauh ini. Sementara dua orang dipastikan tewas tetapi beberapa lainnya masih hilang setelah semburan lumpur menyapu kota, barat daya Tokyo, Sabtu 3 Juni 2021.
 
Baca: 19 Orang Berhasil Diselamatkan dari Musibah Longsor di Jepang.

Media Jepang menunjukkan rekaman petugas penyelamat yang mencari kehidupan di sisa-sisa bangunan yang hancur.
 
Yoshie Yuhara dan suaminya Eiji, keduanya berusia 75 tahun, termasuk di antara mereka yang diselamatkan pada Minggu setelah 26 jam terjebak.
 
Asahi menyebutkan, mereka mengatakan bahwa ketika tanah longsor melanda mereka mendengar "auman, seperti mesin berat" dan melarikan diri ke atas rumah tiga lantai mereka tepat sebelum lantai bawah terendam.
 
Naoto Date, aktor berusia 55 tahun, kembali ke kampung halamannya pada Sabtu untuk melihat sendiri kerusakannya.
 
"Saya hanya ingin menangis (ketika saya melihat apa yang terjadi)," katanya seperti dikutip BBC, Senin 5 Juli 2021.
 
"Banyak orang tua yang tinggal di sana. Pikiran bahwa mungkin ada orang yang gagal melarikan diri dari bencana membuat saya sangat sedih,” ungkapnya.
 
Yuta Hara, juru bicara balai kota Atami mengatakan, hujan membuat tanah tidak stabil dan sekitar 387 orang telah dievakuasi.
 
Penduduk mengatakan tanah longsor melanda sekitar pukul 10:30 waktu setempat pada Sabtu setelah hujan deras berhari-hari di Jepang tengah dan timur.
 
Kota-,sebuah resor yang populer dengan sumber air panasnya,- mengalami lebih banyak curah hujan dalam tiga hari pertama bulan Juli daripada biasanya sepanjang bulan.
 
Sementara itu, ratusan ribu penduduk di tiga prefektur -,Shizuoka, Kanagawa dan Chiba,- diperintahkan untuk mengungsi menyusul peringatan banjir lebih lanjut di daerah dataran rendah.
 
Perdana Menteri Yoshihide Suga, yang mengadakan pembicaraan darurat dengan para menteri pada Minggu. Suga meminta orang-orang di distrik yang paling parah terkena dampak untuk tetap waspada dan mengambil tindakan pencegahan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan