Salah satu negara yang menerapkan kebijakan lockdown tersebut adalah Malaysia. Karenanya, Pemerintah Negeri Jiran melakukan pembatasan untuk salat Idulfitri kepada masyarakat.
Menteri Urusan Agama Zulkifli Mohamad Al-Bakri mengatakan ada kemungkinan ibadah salat Id akan diselenggarakan di Kuala Lumpur. Namun, jemaah yang ikut dibatasi jumlahnya maksimal 30 orang.
Selain itu, peraturan jaga jarak tetap diberlakukan selama salat.
Dalam pesan Idulfitri, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin yang tengah menjalani karantina selama dua pekan karena melakukan kontak dengan pejabat terinfeksi covid-19, mengingatkan umat Muslim untuk bertanggung jawab dan mengikuti panduan kesehatan yang ketat.
Muhyiddin mendesak masyarakat untuk memastikan kebersihan rumah setelah menerima tamu. Masyarakat juga diminta menahan diri untuk mengunjungi makam yang merupakan tradisi Lebaran.
"Demi menyelamatkan nyawa, kita harus mengorbankan tradisi atau norma kita untuk mencegah penularan," kata Muhyiddin dilansir dari AsiaOne, Minggu 24 Mei 2020.
Malaysia telah sebagian besar membuka kembali bisnis setelah berminggu-minggu menerapkan pembatasan ketat, tapi perkumpulan massa tetap dilarang termasuk etnis Melayu Malaysia tidak diizinkan mudik.
Sama seperti di Indonesia, Polisi Diraja Malaysia juga menyuruh mobil yang hendak pulang kampung untuk putar balik. Otoritas keamanan juga menerapkan hukuman jika ada yang menyelinap masuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News