Ketiganya hilang di kepulauan Mikronesia, Pulau Pikelot, selama tiga hari. Kementerian Pertahanan Australia mengatakan, ketiganya dicari dengan pesawat Australia dan Amerika Serikat.
Dilansir dari New Zealand Herald, Selasa, 4 Agustus 2020, ketiga orang tersebut berangkat dari Poluwat dengan perahu sepanjang tujuh meter pada 30 Juli. Mereka bermaksud untuk melakukan perjalanan sekitar 43 kilometer ke arah Pulap.
"Kapal mereka kehabisan bahan bakar di tengah jalan" ujar Kemenhan Australia.
Tim pencari asal Guam meminta bantuan Australia. Kapal militer Australia yang baru pulang dari latihan di Hawaii langsung dikerahkan ke lokasi terakhir terlihatnya ketiga pria.
Kapal Australia kemudian bergabung dengan tim pencari dari Guam. Lewat pencarian bersama, ketiga pria itu ditemukan sekitar 190 kilometer dari tempat mereka berangkat.
"Saya bangga dengan respons dan profesionalisme semua orang yang terlibat dalam pencarian. Kami bangga dapat memenuhi kewajiban untuk berkontribusi pada keselamatan semua orang di lautan," tutur Kapten Terry Morrison, komandan kapal militer Canberra.
Ketiga orang itu ditemukan dalam kondisi baik. Sebuah helikopter militer milik Australia yang dapat mendarat di pantai, mengangkut mereka dan memberi ketiganya makanan serta minuman.
SOS merupakan sinyal marabahaya yang diakui secara internasional. Sinyal tersebut berasal dari sandi Morse.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News