Petugas kesehatan Tiongkok bersiap lakukan tes covid-19 ke warga. Foto: AFP
Petugas kesehatan Tiongkok bersiap lakukan tes covid-19 ke warga. Foto: AFP

AS Tekan Tiongkok untuk Longgarkan Aturan Covid-19 Bagi Diplomat

Fajar Nugraha • 28 Januari 2022 12:04
Washington: Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa pihaknya meminta Tiongkok untuk melonggarkan aturan karantina covid-19 bagi para diplomat. Desakan dikeluarkan setelah Beijing menuduh Washington berusaha menyabotase Olimpiade Musim Dingin.
 
Tiongkok mengejar kebijakan nol covid-19. Mereka telah memberlakukan karantina wajib setidaknya 14 hari untuk penumpang yang masuk dan telah berulang kali mengunci area utama.
 
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Ned Price mengatakan bahwa Amerika Serikat telah mengadakan diskusi dengan Tiongkok mengenai aturan karantina dan pengujian yang "berlawanan dengan hak istimewa dan kekebalan diplomatik".

"Kami telah merekomendasikan apa yang kami anggap sebagai serangkaian opsi yang masuk akal. Bahwa kami akan konsisten dengan langkah-langkah mitigasi covid-19 dan pada saat yang sama menyelaraskan dengan norma-norma diplomatik internasional," kata Price kepada wartawan, seperti dikutip AFP, Jumat 28 Januari 2022.
 
“Tidak ada perubahan status operasional kedutaan di Beijing meskipun ada kekhawatiran,” imbuhnya.
 
Media Global Times yang dikelola Pemerintah Tiongkok sebelumnya memperingatkan terhadap otorisasi apa pun oleh Kementerian Luar Negeri untuk membiarkan karyawan atau keluarga pergi, menyebut Tiongkok "tempat teraman di dunia".
 
“Kelonggaran seperti itu hanya menciptakan kepanikan, memfitnah pekerjaan anti-epidemi Tiongkok dan mengganggu keberhasilan tuan rumah Olimpiade Musim Dingin," sebut laporan Global Times.
 
Negeri Tirai Bambu juga mengatakan kepada Amerika Serikat untuk berhenti "mencampuri" Olimpiade dalam panggilan telepon pada Rabu waktu Washington antara Menteri Luar Negeri Wang Yi dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken.
 
Amerika Serikat telah mengumumkan bahwa para diplomatnya akan memboikot pembukaan Olimpiade pada 4 Februari karena masalah hak asasi manusia, sebuah langkah yang diikuti oleh beberapa sekutu AS. Negeri Paman Sam menuduh Tiongkok melakukan genosida terhadap Uighur, dengan lebih dari 1 juta orang yang sebagian besar Muslim ditahan di kamp-kamp.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan