Pernyataan bersama ini dikeluarkan Presiden Parti Amanah Negara (Amanah) Mohamad Sabu dan Sekretaris Jenderal Parti Aksi Demokrat (DAP) Lim Guan Eng pada Senin 22 Juni 2020.
"Kami dikritik karena tidak cepat mendapatkan kembali pemerintahan kami yang sah. Namun, ketika kami menemukan satu-satunya rute realistis yang tersisa untuk bisa berhasil, kami dikritik sebagai kekuatan gila," kata mereka dalam pernyataan bersama tersebut, dilansir dari Channel News Asia.
"Ini tidak adil, karena rakyat memilih kami pada 2018 untuk berada dalam pemerintahan," imbuh mereka.
Koalisi Pakatan Harapan terpilih memegang kendali Putrajaya dalam pemilihan umum 2018 dengan Mahathir Mohamad sebagai pemimpin. Namun, pemerintahan mereka runtuh pada Februari lalu, setelah Perdana Menteri Muhyiddin Yassin memimpin Bersatu keluar dari koalisi.
Muhyiddin yang didukung Barisan Nasional dan Parti Islam Se-Malaysia dilantik sebagai perdana menteri Malaysia kedelapan yang meimpin pakta Perikatan Nasional (PN).
PH yang kini menjadi koalisi oposisi lagi, merencanakan langkah untuk kembali ke kekuasaan federal. Namun mereka mencapai jalan buntu ketika partai-partai sekutu PH tidak mengusung satu calon perdana menteri.
Amanah dan DAP mendukung Mahathir Mohamad kembali sebagai perdana menteri dengan Presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim sebagai wakilnya. Namun, PKR menolak opsi tersebut.
PKR bersikeras Anwar harus menjadi perdana menteri jika koalisi merebut kembali Putrajaya.
"Baik DAP dan Amanah telah bekerja keras selama tiga bulan terakhir unutk menemukan landasan bersama yang dapat diterima semuanya, namun sayangnya tidak berhasil," kata mereka.
"Kami berharap bahwa PKR dan Tun (Mahathir) bersama-sama dengan Warisan tidak akan semakin jauh, tapi bergerak semakin dekat bersama-sama," imbuh pernyataan tersebut.
Mereka mengatakan menjadikan satu sama lain sebagai saingan tidak akan membantu rakyat. Malahan, hanya akan membuat senang mereka yang berhasil menggulingkan pemerintahan terpilih, katanya.
"Mari kita berada di halaman yang sama untuk memastikan bahwa PH dapat mengklaim kembali amanat rakyat," pungkas mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id