Saat ini, separuh dari anggota legislatif di Hong Kong dipilih langsung oleh masyarakat. Jika reformasi sistem elektoral ini terjadi, maka Tiongkok dapat lebih mudah menempatkan orang-orang kepercayaan mereka di berbagai elemen pemerintahan Hong Kong.
Tiongkok berpendapat reformasi sistem elektoral diperlukan agar Hong Kong benar-benar dipimpin oleh jajaran "patriot."
"Ada kekurangan dalam sistem elektoral, dan juga ada kekurangan di beberapa sistem lainnya di Hong Kong," kata Lam dalam sebuah konferensi pers usai kembali dari Beijing pada Senin, 8 Maret 2021.
"Saya sepenuhnya memahami bahwa ini bukan masalah yang dapat ditangani sepenuhnya oleh pemerintah," sambung dia, dilansir dari laman The Asahi Shimbun.
Ia menolak mengelaborasi mengenai pandangannya terhadap rencana reformasi sistem elektoral. Lam hanya mengatakan bahwa beberapa elemen legislasi di Hong Kong memang perlu untuk diubah.
Lam juga mengatakan dirinya belum dapat mengonfirmasi apakah pemilihan umum legislatif -- yang telah ditunda satu tahun karena pandemi Covid-19 -- akan kembali ditunda karena proposal Tiongkok mengenai sistem elektoral.
Sementara itu pada akhir pekan kemarin, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi mengatakan bahwa reformasi sistem elektoral akan mendatangkan "masa depan yang lebih cerah" bagi Hong Kong.
Mengenai reformasi elektoral, Tiongkok ingin memastikan bahwa hanya jajaran "patriot" yang dapat berkuasa di Hong Kong.
"Mencintai Hong Kong dan patriotisme adalah satu hal yang sama," tutur Wang. Ia menekankan bahwa reformasi sistem elektoral Hong Kong bersifat konstitusional dan terjustifikasi.
Baca: Tiongkok Tegaskan Reformasi Elektoral Hong Kong Demi Stabilitas
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News