Beijing: Pemerintah Tiongkok akan merombak besar-besaran kabinet kerja di Negeri Tirai Bambu tersebut. Hal itu dilakukan sehubungan dengan tantangan yang meningkat dari persaingan Tiongkok dengan Amerika Serikat (AS)
Tantangan yang lain termasuk, populasi yang semakin menua dengan tingkat fertilitas rendah, serta kesenjangan pendapatan dan kekayaan.
Pada Selasa, 28 Februari 2023, Presiden Xi Jinping menyebut perubahan besar akan terjadi di sektor keuangan serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dia menyebut "pembangunan partai" juga akan ditingkatkan di sektor swasta.
Hal itu juga merupakan salah satu upaya untuk mengembalikan ekonomi usai pandemi covid-19. Salah satunya dengan meningkatkan kepercayaan investor yang melorot menyusul tindakan keras pemerintah terhadap raksasa teknologi serta sektor properti dan pendidikan swasta.
Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi prospek pertumbuhan ekonomi Tiongkok 2023 menjadi 5,2 persen, dari perkiraan sebelumnya sebesar 4,4 persen. Sementara Produk domestik bruto (PDB) Tiongkok melambat menjadi 3 persen pada 2022.
Jumlah itu menjadi ekspansi terendah kedua sejak 1970-an, setelah naik 2,2 persen pada 2020 dan rebound 8,1 persen pada 2021.
"Pada penunjukan personel, kita dapat membuat perkiraan tentang siapa yang akan mengambil posisi teratas negara, dengan melihat posisi mereka dalam hierarki partai," kata analis Tiongkok Adam Ni, dari China Neican, dilansir dari laman the Strait Times, Jumat, 3 Maret 2023.
Li Qiang yang menempati peringkat dua di Komite, diperkirakan menjadi perdana menteri, menggantikan Li Keqiang yang akan pensiun setelah dua masa jabatan lima tahun.
Ding Xuexiang, yang menempati peringkat keenam dalam Komite, diperkirakan menjadi eksekutif atau wakil perdana menteri pertama. Jabatan itu bertugas mengawasi badan-badan ekonomi.
Selain itu, dia juga harus mengambil alih jika perdana menteri tidak dapat menjalankan tugasnya. Meskipun Ding tidak memiliki pengalaman dalam mengelola ekonomi atau mengelola pemerintahan di tingkat daerah, dia telah bekerja di berbagai cabang partai, dan merupakan ajudan Presiden Xi yang paling tepercaya.
Bakal calon dua wakil perdana menteri lainnya adalah mantan Sekretaris Partai Komunis Tiongkok Provinsi Shaanxi, Liu Guozhong dan mantan Sekretaris Partai Provinsi Liaoning, Zhang Guoqing.
Tim ekonomi Xi dan Li akan bekerja dengan gubernur bank sentral, menteri keuangan dan perdagangan, regulator perbankan, asuransi, dan sekuritas untuk memperbaiki ekonomi.
Presiden menjelaskan banyak hal yang harus dilakukan untuk memperbaiki sektor ekonomi. Di antaranya memperluas konsumsi domestik dan menciptakan lapangan kerja bagi jutaan lulusan universitas.
Sementara itu, Zhao Leji, yang menempati peringkat ketiga di Komite, akan menggantikan Li Zhanshu sebagai ketua Parlemen. Wang Huning, yang menempati peringkat keempat dalam Komite, akan menjabat sebagai ketua Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok, badan penasihat Parlemen, menggantikan Wang Yang.
Chen Xi, menteri organisasi atau personalia partai dan wakil perdana menteri eksekutif Han Zheng, yang pensiun dari Komite Tetap pada tahun 2022, disebut-sebut sebagai bakal calon terkuat yang akan menjabat sebagai wakil presiden. Chen adalah salah satu sekutu politik terdekat Presiden.
"Yang akan saya perhatikan adalah perubahan struktur pemerintahan dan perubahan hubungan antara partai dengan aparatur negara. Saya berharap melihat partai ditempatkan pada posisi yang lebih sentral dan pengawasan dalam hubungannya dengan pemerintah pusat," kata Profesor Steve Tsang, Direktur SOAS China Institute di London.
"Pertanyaannya adalah seberapa luas perubahan tersebut dan apakah perubahan tersebut akan memberikan pemerintahan yang lebih baik atau lebih efektif, berbeda dengan kekuatan dalam kendali Xi dan partai," tambahnya. (Vania Augustine Dilia)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Tantangan yang lain termasuk, populasi yang semakin menua dengan tingkat fertilitas rendah, serta kesenjangan pendapatan dan kekayaan.
Pada Selasa, 28 Februari 2023, Presiden Xi Jinping menyebut perubahan besar akan terjadi di sektor keuangan serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dia menyebut "pembangunan partai" juga akan ditingkatkan di sektor swasta.
Hal itu juga merupakan salah satu upaya untuk mengembalikan ekonomi usai pandemi covid-19. Salah satunya dengan meningkatkan kepercayaan investor yang melorot menyusul tindakan keras pemerintah terhadap raksasa teknologi serta sektor properti dan pendidikan swasta.
Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi prospek pertumbuhan ekonomi Tiongkok 2023 menjadi 5,2 persen, dari perkiraan sebelumnya sebesar 4,4 persen. Sementara Produk domestik bruto (PDB) Tiongkok melambat menjadi 3 persen pada 2022.
Jumlah itu menjadi ekspansi terendah kedua sejak 1970-an, setelah naik 2,2 persen pada 2020 dan rebound 8,1 persen pada 2021.
"Pada penunjukan personel, kita dapat membuat perkiraan tentang siapa yang akan mengambil posisi teratas negara, dengan melihat posisi mereka dalam hierarki partai," kata analis Tiongkok Adam Ni, dari China Neican, dilansir dari laman the Strait Times, Jumat, 3 Maret 2023.
Li Qiang yang menempati peringkat dua di Komite, diperkirakan menjadi perdana menteri, menggantikan Li Keqiang yang akan pensiun setelah dua masa jabatan lima tahun.
Ding Xuexiang, yang menempati peringkat keenam dalam Komite, diperkirakan menjadi eksekutif atau wakil perdana menteri pertama. Jabatan itu bertugas mengawasi badan-badan ekonomi.
Selain itu, dia juga harus mengambil alih jika perdana menteri tidak dapat menjalankan tugasnya. Meskipun Ding tidak memiliki pengalaman dalam mengelola ekonomi atau mengelola pemerintahan di tingkat daerah, dia telah bekerja di berbagai cabang partai, dan merupakan ajudan Presiden Xi yang paling tepercaya.
Bakal calon dua wakil perdana menteri lainnya adalah mantan Sekretaris Partai Komunis Tiongkok Provinsi Shaanxi, Liu Guozhong dan mantan Sekretaris Partai Provinsi Liaoning, Zhang Guoqing.
Tim ekonomi Xi dan Li akan bekerja dengan gubernur bank sentral, menteri keuangan dan perdagangan, regulator perbankan, asuransi, dan sekuritas untuk memperbaiki ekonomi.
Presiden menjelaskan banyak hal yang harus dilakukan untuk memperbaiki sektor ekonomi. Di antaranya memperluas konsumsi domestik dan menciptakan lapangan kerja bagi jutaan lulusan universitas.
Sementara itu, Zhao Leji, yang menempati peringkat ketiga di Komite, akan menggantikan Li Zhanshu sebagai ketua Parlemen. Wang Huning, yang menempati peringkat keempat dalam Komite, akan menjabat sebagai ketua Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok, badan penasihat Parlemen, menggantikan Wang Yang.
Chen Xi, menteri organisasi atau personalia partai dan wakil perdana menteri eksekutif Han Zheng, yang pensiun dari Komite Tetap pada tahun 2022, disebut-sebut sebagai bakal calon terkuat yang akan menjabat sebagai wakil presiden. Chen adalah salah satu sekutu politik terdekat Presiden.
"Yang akan saya perhatikan adalah perubahan struktur pemerintahan dan perubahan hubungan antara partai dengan aparatur negara. Saya berharap melihat partai ditempatkan pada posisi yang lebih sentral dan pengawasan dalam hubungannya dengan pemerintah pusat," kata Profesor Steve Tsang, Direktur SOAS China Institute di London.
"Pertanyaannya adalah seberapa luas perubahan tersebut dan apakah perubahan tersebut akan memberikan pemerintahan yang lebih baik atau lebih efektif, berbeda dengan kekuatan dalam kendali Xi dan partai," tambahnya. (Vania Augustine Dilia)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id