Sejauh ini hingga Minggu, 16 Juli 2023, terjangan banjir dan longsor di Korsel telah menewaskan setidaknya 33 orang dan memaksa ribuan lainnya mengungsi.
Hampir 400 petugas penyelamat, termasuk penyelam, sedang menelusuri sebuah terowongan jalan raya di pusat kota Cheongju, di mana kendaraan, termasuk bus, terendam banjir bandang sejak Sabtu malam, kata Seo Jeong-il, kepala pemadam kebakaran kota.
Dikutip dari laman ITV, sejumlah foto dan video dari lokasi kejadian menunjukkan petugas penyelamat membangun perimeter dan memompa air berwarna cokelat keluar dari terowongan. Tim penyelam terlihat menggunakan perahu karet untuk keluar masuk dari area tersebut.
Yang Chan-mo, seorang pejabat dinas pemadam kebakaran provinsi Chungcheong Utara, mengatakan bahwa perlu beberapa jam untuk memompa keluar semua air dari terowongan, yang masih terisi air setinggi 4 hingga 5 meter. Tidak hanya air, terowongan juga dipenuhi lumpur dan kotoran lainnya.
Para pekerja melanjutkan pekerjaan dengan berhati-hati untuk mencegah korban atau penyintas tersapu air, kata Yang.
Sembilan orang telah berhasil diselamatkan dari terowongan dan 11 lainnya diyakini hilang, berdasarkan laporan keluarga atau orang lain. Tetapi jumlah pasti penumpang yang terjebak di dalam kendaraan di dalam terowongan belum diketahui, kata Seo.
Baca juga: Korban Banjir di Korea Selatan Bertambah Jadi 22 Orang, 14 Hilang
Korea Selatan dilanda hujan deras sejak 9 Juli. Curah hujan telah memaksa lebih dari 6.100 orang mengungsi dan menyebabkan 27.260 rumah tangga tanpa aliran listrik dalam beberapa hari terakhir.
Menurut Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan Korsel, banjir juga telah menghancurkan puluhan rumah, dan setidaknya 22 orang dirawat akibat cedera.
Presiden Korsel Yoon Suk-yeol, yang sedang dalam perjalanan ke Eropa, membahas korban dan kerusakan terkait hujan selama pertemuan darurat di tengah perjalanan menuju Polandia dengan kereta api, setelah sebelumnya mengunjungi Ukraina di hari Sabtu.
Yoon meminta semua jajarannya untuk memobilisasi seluruh sumber daya yang tersedia untuk menanggapi bencana ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News