Direktur Jenderal Direktorat Kesehatan Bangladesh mengatakan Nasima Sultana mengonfirmasi kemunculan enam kasus pertama varian Covid-19 pada Sabtu kemarin.
"Dua kasus dipastikan dari varian India, dan yang lainnya cukup mirip dengan varian tersebut," ucap Nasima Sultana, dilansir dari Malay Mail pada Minggu, 9 Mei 2021.
Ia menambahkan, varian tersebut terdeteksi di tubuh enam individu yang baru kembali dari India. Mereka semua kini tengah menjalani isolasi.
"Varian India sangat menular. Orang-orang harus berhati-hati serta mengikuti pedoman kesehatan dengan benar, seperti memakai masker, menjaga jarak fisik, dan mencuci tangan," imbuhnya.
Dilabeli dengan nama B.1.617, varian India telah menjangkau setidaknya 17 negara, mulai dari Inggris, Iran, hingga Swiss. Varian India yang menyebar ke banyak negara ini telah memicu kekhawatiran global.
Baca: India Catat 400 Ribu Kasus dan 4.000 Kematian Covid-19 dalam Sehari
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeskripsikan varian India sebagai salah satu "variant of interest." Istilah itu merujuk pada kemungkinan mutasi yang dapat membuat virus tersebut lebih mudah menular, menyebabkan penyakit yang lebih parah, atau menghindari kekebalan vaksin.
Akhir April lalu, Bangladesh menutup perbatasannya dengan India selama 14 hari. Meski demikian, perdagangan kedua negara akan terus berlanjut.
Bangladesh juga telah menangguhkan perjalanan udara sejak 14 April, di saat negara tersebut memberlakukan lockdown ketat selama sepekan. Setelah lockdown ketat berakhir, kebijakan yang lebih longgar diberlakukan hingga 16 Mei mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News