Tentara India dan Tiongkok di sebuah perbatasan. Foto: AFP
Tentara India dan Tiongkok di sebuah perbatasan. Foto: AFP

Tiga Latar Belakang Penting di Balik Konflik India-Tiongkok

Fajar Nugraha • 17 Juni 2020 17:08
Beijing: Pertikaian militer antara India dan Tiongkok di perbatasan Lembah Galwan, Ladakh membuka kembali konflik antara kedua negara. Tewasnya 20 tentara India dalam baku tembak di perbatasan menjadi yang terburuk dalam 45 tahun terakhir.
 
Baca: Pasukan India dan Tiongkok Bentrok di Himalaya, 20 Tewas.
 
Insiden terjadi pada Senin 15 Juni ketika Tiongkok menuduh pasukan India melintasi perbatasan dua kali. Menurut Tiongkok  juga menuduh pasukan India memprovokasi dan menyerang pasukan Tiongkok.

Kedua belah pihak bersikeras bahwa tidak ada tembakan. Para pejabat India memberi keterangan tentang pertempuran dengan tangan kosong, batang besi dan batu. Ada laporan tentang korban di kubu Tiongkok, tetapi tidak ada konfirmasi resmi.
 
“Para pejabat militer dari kedua negara kemudian bertemu untuk meredakan situasi,” kata tentara India, seperti dikutip BBC, Rabu 17 Juni 2020.

Apa yang diperebutkan


Kedua negara bertetangga itu telah berdebat selama beberapa dekade atas wilayah di dataran tinggi. Sebagian besar wilayah itu tidak berpenghuni.
 
Baik tentara India dan Tiongkok berhadap-hadapan di banyak titik di sepanjang perbatasan bersama 3.440 kilometer.
 
Konfrontasi itu terjadi setelah ketegangan menggelegak dalam beberapa bulan terakhir atas jalan baru yang dibangun India di Ladakh. Pembagunan dilakukan di sepanjang Garis Kontrol Aktual yang membagi sisi.
 
Hal itu membuat marah Negeri Tirai Bambu, yang mengerahkan pasukan dan membangun infrastruktur sendiri di wilayah yang disengketakan. Akibatnya, pasukan kedua pihak lebih dekat dan meningkatkan risiko bentrokan.

Mengapa penting


Kedua belah pihak melihat kawasan itu penting secara strategis, ekonomis dan militer. Jika tidak ada yang memberi jalan, pertikaian itu dapat memiliki konsekuensi destabilisasi bagi wilayah perbatasan.
 
Kematian pasukan meningkatkan taruhannya. Kematian tersebut diyakini sebagai yang pertama dalam 45 tahun dalam konfrontasi perbatasan antara India dan Tiongkok.
 
Mereka hanya berperang satu kali, pada 1962, ketika India menderita kekalahan memalukan.

Seberapa berbahaya


Konflik ini berpotensi sangat besar, jika upaya untuk mengurangi ketegangan gagal.
 
Dalam beberapa hari terakhir, para jenderal militer dari India dan Tiongkok telah terlibat dalam pembicaraan yang bertujuan untuk menyelesaikan pertikaian perbatasan. Namun, upaya rekonsiliasi yang sama telah terhenti di masa lalu.
 
Jika mereka tidak berhasil, ada risiko eskalasi antara dua rival yang merupakan negara terpadat di dunia  dan memiliki senjata nuklir.
 
"Ini sangat, sangat serius, ini akan melemahkan dialog apa pun yang sedang terjadi," kata mantan komandan pasukan India DS Hooda, mengomentari bentrokan Senin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan