Wali Kota Nagasaki, Tomihisa Taue, mendorong para pemimpin global untuk melarang pembuatan dan penggunaan senjata nuklir. Ia juga meminta Pemerintah Jepang untuk menandatangani perjanjian nuklir bertajuk Treaty on the Prohibition on Nuclear Weapons.
"Seperti korona, ketika manusia baru takut dan khawatir saat virus itu menyebar luas, kita juga baru akan menyadari betapa bahayanya senjata nuklir jika suatu saat ada yang menggunakannya lagi," kata Taue, dilansir dari laman DW.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe hadir dalam upacara peringatan di Nagasaki. Ia juga ditemani beberapa korban selamat pengeboman.
Otoritas Nagasaki mengurangi jumlah peserta peringatan menjadi hanya 500 karena adanya pandemi covid-19. Tahun lalu, acara peringatan di Nagasaki dihadiri sekitar 5.900 orang.
Serangan di Nagasaki dilakukan tiga hari usai AS menjatuhkan bom atom ke kota Hiroshima. Bom di Nagasaki, yang dikenal juga dengan nama Fat Man, menghancurkan sebagian besar kota tersebut dan menewaskan puluhan ribu orang.
Diperkirakan 74 ribu orang tewas akibat pengeboman, baik pada saat kejadian maupun setelahnya. Banyak korban selamat mengidap kanker dan penyakit lainnya akibat radiasi radioaktif.
Enam hari usai pengeboman di Nagasaki, Jepang menyerah, dan Perang Dunia II pun berakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News