"Otoritas kompeten telah memasuki pintu depan konsulat dan mengambil alih kendali di gedung tersebut usai para diplomat AS menutupnya pada Senin pukul 10.00 pagi," ucap pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Tiongkok, dilansir dari laman Independent.
Aksi saling menutup gedung konsulat ini merupakan bagian dari ketegangan kedua negara atas berbagai isu, seperti di bidang perdagangan, keamanan nasional, hak asasi manusia, virus korona (covid-19), Taiwan, dan juga Undang-Undang Keamanan Nasional Hong Kong.
Kemenlu AS mengungkapkan kekecewaan atas penutupan gedung konsulat di Chengdu. AS mengatakan konsulat tersebut "telah berdiri tegak sebagai pusat hubungan dengan masyarakat Tiongkok Barat, termasuk Tibet, selama 35 tahun."
"Kami kecewa dengan keputusan Partai Komunis Tiongkok. Kami akan terus menjalin hubungan dan menjangkau masyarakat di wilayah tersebut melalui pos-pos lainnya di Tiongkok," sebut Kemenlu AS.
AS memiliki empat konsulat lain di Tiongkok selain kedutaan besar di Beijing. Sementara Tiongkok masih memiliki konsulat di San Francisco, Los Angeles, Chicago, dan New York selain dari kedubesnya di Washington.
Penutupan konsulat Chengdu menyedot perhatian masyarakat sekitar, yang mengabadikan momen tersebut dengan menggunakan telepon genggam masing-masing. Aksi serupa juga telah dilakukan warga AS dalam penutupan konsulat Tiongkok di Houston.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News