Izin tersebut kemungkinan akan menjadi bagian dari revisi strategi energi nasional Kementerian Ekonomi Jepang, yang ditinjau ulang setiap tiga tahun, menurut laporan Asahi, tanpa menyebutkan dari mana informasi tersebut diperoleh.
Revisi diharapkan mencakup ketentuan pemberian izin kepada perusahaan listrik yang menonaktifkan PLTN untuk membangun reaktor baru di PLTN yang sudah ada, menurut Asahi dan dilansir The Straits Times, Minggu, 16 Juni 2024.
Strategi energi nasional yang direvisi tersebut diharapkan dapat membingkai perubahan sebagai "penggantian" PLTN, bukan penambakan. Jumlah PLTN di Jepang tidak akan bertambah, menurut laporan Asahi.
PLTN masih menjadi isu sensitif secara politik di Jepang setelah bencana nuklir Fukushima di tahun 2011. Versi strategi energi nasional saat ini menyatakan bahwa Jepang akan mengurangi ketergantungan pada nuklir sebanyak mungkin.
Jepang telah berjanji memangkas emisi gas rumah kaca hingga 46 persen pada 2030 dan menjadi netral karbon pada pertengahan abad ini.
Baca juga: Duh, 5.500 Liter Air Radioaktif Fukushima Bocor, Gak Bahaya Kah?
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id