Petugas kesehatan India mendatangi warga di Desa Sisoda, India untuk divaksin. Foto: Times of India.
Petugas kesehatan India mendatangi warga di Desa Sisoda, India untuk divaksin. Foto: Times of India.

Tolak Divaksin, Warga Desa di India Kabur Kemudian Lompat ke Sungai

Surya Perkasa • 27 Mei 2021 08:19
Uttar Pradesh: Di saat petugas kesehatan di India berusaha untuk memastikan vaksin covid-19 bisa disuntikkan ke warga, penolakan masih muncul. Salah satunya penduduk di satu desa yang melarikan diri dari rumah dan melompat ke sungai untuk menghindari vaksinasi.
 
Bagi sekitar 200 warga di Desa Sisoda, Barabanki, Provinsi Uttar Pradesh, mereka menilai suntikan vaksin covid-19 itu sebagai ‘suntikan beracun’. Warga pun meninggalkan rumah mereka ketika tim kesehatan tiba untuk meluncurkan kampanye vaksinasi pada Sabtu 23 Mei lalu.
 
"Kami mencapai desa dengan tim medis untuk memvaksinasi penduduk desa. Namun, begitu mereka melihat kami mendekat, banyak dari mereka yang melarikan diri. Ketika kami mencoba menghentikan mereka, mereka melompat ke sungai,” ujar hakim sub-divisi (SDM) Rajiv Shukla mengatakan kepada Times of India, yang dikutip dari Newsweek, Kamis 27 Mei 2021.

“Kami mencoba membuat mereka peka tentang pentingnya vaksin, tetapi mereka tidak menyerah," ujar Shukla.
 
India Times melaporkan, beberapa orang lari dari petugas medis dan melompat ke Sungai Saryu ketika informasi yang salah menyebar ke seluruh desa bahwa vaksin covid-19 beracun. Mereka juga percaya laporan bahwa vaksin itu dapat menyebabkan kematian, impotensi atau infeksi virus.
 
Seorang petani lokal, Shishupal mengatakan, kepada media setempat bahwa dia mendengar orang sekarat setelah menerima vaksin virus korona dan mengatakan dia tidak mempercayai pemerintah.
 
“Saya mendapat informasi ini dari beberapa teman saya yang bekerja di kota-kota besar. Saya yakin karena pejabat setempat belum menjawab pertanyaan saya. Paman saya sendiri, yang bekerja di Delhi, meninggal sebulan setelah kedua suntikan vaksin. Apa lagi bukti yang saya butuhkan," katanya menurut India Times.
 
“Adakah jaminan bahwa kita tidak akan tertular setelah vaksin? Banyak di desa sekitar yang terburu-buru untuk mengambil vaksin dan kemudian tertular,” tambahnya.
 
Secara total, hanya 14 orang di seluruh desa dengan populasi sekitar 1.500 yang setuju untuk disuntik pada Sabtu.
 
Tolak Divaksin, Warga Desa di India Kabur Kemudian Lompat ke Sungai
Warga Desa Sisoda yang lari saat hendak divaksin. Foto: Times of India
 

Keraguan vaksin di pedesaan India telah menjadi masalah yang meluas selama beberapa bulan. National Geographic melaporkan, sebuah survei nasional yang dilakukan pada Desember menemukan bahwa hanya 44 persen penduduk desa yang mengatakan bahwa mereka bersedia mendapatkan suntikan tersebut.
 
Desas-desus dan informasi yang salah tentang keamanan vaksin telah menjadi salah satu kendala terbesar bagi pejabat kesehatan.
 
Sejak Februari, India berjuang mengatasi gelombang kedua infeksi covid-19 yang menghancurkan yang telah membuat rumah sakit kewalahan dan tanpa pasokan oksigen yang memadai. Saat kematian akibat covid-19 menumpuk, krematorium kehabisan kayu untuk membangun tumpukan kayu pemakaman dan beberapa kota terpaksa mengubah taman, tempat parkir, dan ruang publik lainnya menjadi tempat kremasi darurat.
 
Menurut laporan penelitian baru-baru ini, hampir setengah dari infeksi virus korona di India atau sekitar 48,5 persen dilaporkan dari daerah pedesaan.
 
Pejabat kesehatan telah memperingatkan bahwa mereka yang berada di pedesaan berada pada peningkatan risiko infeksi, karena banyak daerah tidak memiliki layanan atau fasilitas kesehatan yang memadai untuk merawat individu dengan baik.
 
“Mereka tidak mempunyai fasilitas untuk mengatasinya. Mereka tidak punya rumah sakit, dokter, perawat. Mereka pasti tidak punya persediaan oksigen. Di beberapa tempat hanya ada dukun tradisional dan kadang ada petugas kesehatan tapi mereka tidak punya fasilitas," Dr. P Carel Joseph, direktur kesehatan untuk organisasi kemanusiaan World Vision India, mengatakan awal bulan ini.
 
Pekan lalu, Perdana Menteri India Narendra Modi berbicara kepada para petani selama konferensi virtual dalam upaya untuk memperingatkan penduduk desa bahwa virus dengan cepat menyebar ke daerah pedesaan.
 
"Wabah itu mencapai daerah pedesaan dengan kecepatan tinggi," kata Modi kepada para petani.
 
"Saya ingin sekali lagi memperingatkan semua mereka yang tinggal di desa tentang (virus) korona,” sebut Modi.
 
Hingga Selasa, setidaknya ada 26.948.800 kasus virus korona yang dikonfirmasi di India sejak pandemi pertama kali dimulai, menurut Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan. Sejauh ini, 307.231 orang telah meninggal, meskipun kedua angka tersebut bisa lebih tinggi lagi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan