Dilansir dari Yonhap News Agency, Jumat, 26 November 2021, pernyataan tersebut menyusul laporan Korut yang tampaknya melanjutkan pengoperasian reaktor nuklir di kompleks andalan Yongbyon.
Situs web pemantau AS, 38 North mengatakan pada Rabu, uap terdeteksi berasal dari reaktor lima megawatt dalam indikasi. Setidaknya satu generator sedang beroperasi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Saat diminta untuk mengomentari laporan tersebut, Wakil Juru Bicara Kementerian Korsel, Cha Duck-chul menolak untuk mengkonfirmasi “masalah intelijen”. Namun, Duck-chul mengatakan, pemerintah tengah mengawasi fasilitas nuklir Korut.
“Pemerintah terus memantau kegiatan nuklir dan rudal Korut di bawah koordinasi erat Korsel-AS,” kata Duck-chul dalam konferensi pers.
“Korsel dan Korut menyetujui tujuan bersama dari Semenanjung Korea yang bebas nuklir, dimana kedua belah pihak harus bersama-sama melakukan upaya,” ujar Duck-chul.
Duck-chul menjelaskan, pemerintah pun memantau kemungkinan berbagai tanda sebuah peristiwa di Korut untuk menandai peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) 2017 yang baru. Ia menambahkan, tidak terdapat kegiatan tidak biasa, yang terdeteksi sampai sekarang. (Nadia Ayu Soraya)