Militan Taliban dan warga lokal berkumpul di kota Jalalabad, Afghanistan. (AFP)
Militan Taliban dan warga lokal berkumpul di kota Jalalabad, Afghanistan. (AFP)

Taliban Bunuh Seorang Wanita usai Berjanji Lindungi Hak Perempuan

Willy Haryono • 18 Agustus 2021 13:37
Takhar: Kelompok militan Taliban menembak mati seorang wanita yang tidak memakai burqa di ruang publik Afghanistan pada Selasa, 17 Agustus 2021. Pembunuhan dilakukan di hari yang sama di saat Taliban berjanji untuk melindungi hak-hak perempuan di seantero negeri.
 
Sebuah foto di media sosial Afghanistan memperlihatkan seorang perempuan berlumuran darah di jalanan provinsi Takhar. Beberapa orang terlihat berkumpul di sekeliling korban.
 
Menurut laporan di situs Fox News, perempuan yang tak disebutkan namanya itu dibunuh karena tidak memakai burqa -- salah satu jenis pakaian tertutup bagi Muslimah.

Di hari yang sama, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid menyampaikan konferensi pers perdana usai kelompoknya menguasai ibu kota Kabul. Zabihullah menegaskan bahwa Taliban akan melindungi hak-hak perempuan "dalam kerangka aturan Islam."
 
Ia menegaskan bahwa di bawah pemerintahan Taliban, semua perempuan diperbolehkan untuk pergi bekerja dan mengenyam pendidikan.
 
"Perempuan akan menerima semua hak-hak mereka, terlepas apakah itu dalam hal pekerjaan atau aktivitas lain. Ini dikarenakan perempuan adalah bagian kunci dari sebuah masyarakat," kata Zabihullah.
 
Baca:  Taliban Berjanji Lindungi Hak-Hak Perempuan di Afghanistan
 
Sebelum konferensi pers tersebut, Taliban telah mendeklarasikan "amnesti umum" bagi seluruh masyarakat Afghanistan, termasuk kepada mereka yang pernah bekerja untuk misi diplomatik Amerika Serikat. Taliban meminta pegawai negeri sipil untuk kembali bekerja seperti biasa, dan menyerukan perempuan di Afghanistan untuk bergabung ke pemerintahan.
 
Saat Taliban menguasai Afghanistan sebelum peristiwa 9/11 di AS, kelompok tersebut melarang perempuan atau remaja putri untuk meninggalkan rumah tanpa pendamping pria. Perempuan di Afghanistan pada era itu juga dilarang bekerja atau menerima pendidikan formal.
 
Namun belakangan, Taliban mengindikasikan perubahan sikap ke haluan moderat. Jubir kantor politik Taliban, Mohammad Naeem, mengatakan bahwa grupnya tidak mau terisolasi dan ingin menjalin hubungan baik dengan negara-negara global.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan