Tweet, yang diposting dalam bahasa Inggris, menggemakan pengumuman yang dibuat pada hari sebelumnya oleh penjabat menteri dalam negeri Sirajuddin Haqqani, yang menawarkan pakaian dan sekitar USD112 kepada puluhan anggota keluarga laki-laki dari pengebom yang meninggal karena "pengorbanan" Islam.
Juru bicara itu, Saeed Khosty juga mengatakan, Haqqani menganggap para pengebom yang tewas itu sebagai "pahlawan Islam dan negara".
"Sekarang Anda dan saya harus menahan diri untuk tidak mengkhianati aspirasi para martir kami," kata Haqqani, seperti dikutip dari Fox News, Rabu 20 Oktober 2021.
Komentar penjabat menteri dalam negeri menunjukkan agresi ekstrem dapat melihat kebangkitan di negara yang sekarang dikuasai Taliban. Ini merupakan sebuah langkah yang bertentangan dengan jaminan sebelumnya setelah jatuhnya Kabul pada Agustus.
Amerika Serikat dan sekutu Baratnya telah memperingatkan Taliban bahwa mereka tidak akan mengakui pemerintahnya sebagai badan legislatif yang sah jika Taliban membiarkan terorisme dan ekstremisme berkembang.
Pertemuan para pemimpin Taliban di sebuah hotel di Kabul Senin adalah yang terbaru dari serangkaian langkah yang diambil oleh kelompok itu untuk mendorong Afghanistan kembali ke radikalisasi yang tidak terlihat sejak 2001.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memperkirakan seluruh negara akan segera berada dalam situasi ekonomi yang mengerikan dan akan membutuhkan dukungan kemanusiaan tambahan.
AS telah membekukan miliaran dolar aset Afghanistan menyusul pengambilalihan Taliban sesuai dengan kebijakan sanksi AS.
Organisasi keuangan internasional juga telah menghentikan hingga 75 persen dari semua pengeluaran fiskal yang diandalkan oleh pemerintah Afghanistan sebelumnya, Associated Press melaporkan.
AS telah mengevakuasi lebih dari 124.000 orang Amerika, sekutu Afghanistan, dan warga Afghanistan yang berisiko sejak jatuhnya Kabul. Kementerian Luar Negeri mengatakan akan terus mengevakuasi orang-orang yang masih terjebak di Afghanistan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News