Sebuah roket yang membawa pesawat antariksa India Chandrayaan-3 lepas landas pada 14 Juli 2023. (ISRO/AFP)
Sebuah roket yang membawa pesawat antariksa India Chandrayaan-3 lepas landas pada 14 Juli 2023. (ISRO/AFP)

Hari Ini, Pesawat Antariksa India Siap Mendarat di Permukaan Bulan

Medcom • 23 Agustus 2023 13:25
Bengaluru: India hari ini, Rabu, 23 Agustus 2023 bersiap untuk misi pendaratan terbarunya di Bulan. Ini adalah momen bersejarah bagi negara yang dikenal sebagai negara terpadat di dunia itu.
 
Pesawat antariksa Chandrayaan-3, yang bermakna Mooncraft dalam bahasa Sansekerta, dijadwalkan mendarat sekitar pukul 18:00 waktu India di dekat kutub selatan Bulan, lokasi yang belum banyak dijamah dan mencetak rekor sebagai yang pertama di dunia untuk program luar angkasa negara mana pun.
 
Misi ini dilakukan beberapa bulan setelah misi luar angkasa Rusia pertama sejak hampir 50 tahun terakhir, di mana saat itu Moskow menargetkan wilayah yang sama di Bulan, berakhir gagal. Sebelumnya pada 2019, India melakukan percobaan yang sama namun tak berhasil.

Mantan kepala Agensi Luar Angkasa India K Sivan merasa optimistis bahwa percobaan kali ini tidak akan meleset, dengan foto-foto terbaru yang dikirimkan kembali ke Bumi oleh astronot memberikan indikasi keberhasilan.
 
"Hal ini memberikan dorongan bahwa kami akan mampu mencapai misi pendaratan tanpa masalah apa pun," kata Sivan kepada AFP, Senin kemarin.
 
Baca juga:  Berputar Tak Terkendali, Pesawat Antariksa Luna-25 Rusia Jatuh di Bulan
 
Sivan menambahkan, Organisasi Riset Antariksa India (ISRO) telah mengevaluasi kesalahan empat tahun lalu ketika para ilmuwan kehilangan kontak dengan modul Bulan, beberapa saat sebelum jadwal pendaratannya
 
"Chandrayaan-3 akan berjalan dengan lebih tangguh," kata Sivan. "Kami berkeyakinan dan berharap semuanya akan berjalan dengan lancar," lanjutnya.
 
Misi itu diluncurkan hampir enam minggu lalu di hadapan ribuan warga India. Namun, pendaratannya memerlukan waktu lebih lama apabila dibandingkan dengan misi Apollo di tahun 1960 dan 1970-an, yang tiba dalam hitungan hari.
 
India menggunakan roket dengan kekuatan di bawah Amerika Serikat kala itu, dan sebagai gantinya roket itu mengorbit Bumi beberapa kali untuk menambah kecepatan sebelum diluncurkan selama sebulan.

"Misi Harus Terus Berlanjut"

Pendaratan pesawat luar angkasa Vikram minggu lalu, yang dalam bahasa Sansekerta bermakna Keberanian, telah terlepas dari modul propulsinya dan mengirimkan kembali gambar permukaan Bulan sejak memasuki orbit pada 5 Agustus.
 
Sehari sebelumnya, ISRO mengumumkan di media sosial bahwa pendaratan berjalan sesuai jadwal, dan mengatakan bahwa markas kendali misi "dipenuhi dengan energi dan kegembiraan."
 
"Peluncuran mulus terus berlanjut," tulis ISRO di media sosial X (sebelumnya Twitter).
 
India memiliki program kedirgantaraan beranggaran rendah. Meski begitu, program ini telah berkembang pesat dalam hal ukuran dan momentum sejak New Delhi pertama kali mengirimkan roket ke Bulan di tahun 2008.
 
Misi terbaru ini bernilai USD74,6 juta, lebih rendah dibandingkan dengan misi luar angkasa negara lain.
 
Para ahli mengatakan India dapat menekan biaya dengan meniru dan mengadaptasi teknologi luar angkasa yang ada, dan berkat banyaknya insinyur berketerampilan tinggi yang memperoleh gaji lebih kecil dari gaji rekan-rekan mereka di luar negeri.
 
Pada 2014, India menjadi negara Asia pertama yang menempatkan satelit ke orbit di sekitar Mars, dan dijadwalkan untuk meluncurkan misi berawak tiga hari ke orbit Bumi tahun depan. (Hillary Sitohang)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan