India menjadi negara terpadat kedua di dunia yang memiliki kasus covid-19 hingga 295.014 kasus dalam sehari dengan 2.023 kematian. Angka kematian tersebut yang tertinggi di India selama pandemi.
Baca: India Catat 2.000 Lebih Kematian Covid-19 dalam 24 Jam.
Rumah sakit pemerintahan daerah Delhi melaporkan mereka hanya memiliki cukup oksigen untuk bertahan hingga 24 jam lagi. Sementara itu, beberapa rumah sakit swasta mengaku hanya memiliki oksigen yang bisa bertahan empat hingga lima jam saja.
"Kami menghadapi masalah besar dalam pasokan oksigen, entah bagaimana kami mengatasinya. Sangat kritis," tutur Kepala Teknik Biomedis di Fortis Escorts Heart Institute, Ronit Kumar.
Dilansir dari AFP, Rabu, 21 April 2021, pengisian kembali oksigen yang dilakukan sebelum subuh cukup untuk bertahan sepanjang hari. Ia juga mendorong pemasok mereka agar lebih banyak oksigen yang diisi.
"Mereka (pemasok) juga menghadapi masalah sendiri, saya tidak tahu apa yang dapat dilakukan lagi saat ini," katanya.
Dalam sebuah pidato pada Selasa malam kemarin, Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan bahwa India "sekali lagi tengah menghadapi pertempuran besar."
"Situasi berada di bawah kendali hingga beberapa pekan terakhir, dan gelombang kedua korona ini datang seperti badai," sambungnya.
Sebelumnya, India dianggap sebagai salah satu negara besar yang mampu menghindari dampak terbaru dari pandemi covid-19. Namun belakangan, jumlah kasus harian covid-19 di negara berpenduduk 1,3 miliar itu melonjak secara drastis.
Sejumlah pihak menduga lonjakan infeksi covid-19 di India diakibatkan kemunculan varian baru virus korona yang lebih menular. Selain itu, lonjakan juga dikaitkan dengan acara yang melibatkan banyak orang, seperti festival keagamaan Kumbh Mela, kampanye politik, pernikahan mewah, serta pertandingan kriket.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News