Warga Korea Selatan menyaksikan laporan Korea Utara kembali lakukan uji rudal. Foto: AFP
Warga Korea Selatan menyaksikan laporan Korea Utara kembali lakukan uji rudal. Foto: AFP

Korut Akui Lakukan Uji Coba Rudal untuk Pengembangan Satelit Mata-mata

Marcheilla Ariesta • 19 Desember 2022 13:54
Pyongyang: Media pemerintah Korea Utara (Korut), KCNA mengonfirmasi negara tersebut melakukan uji coba rudal tahap akhir pada Minggu kemarin. Uji coba itu untuk pengembangan satelit mata-mata yang ingin diselesaikan hingga April 2023.
 
Laporan itu dirilis sehari setelah militer Korea Selatan (Korsel) dan Jepang melaporkan peluncuran dua rudal balistik jarak menengah menunju pantai timurnya.
 
Administrasi Pengembangan Dirgantara Nasional (NADA) Pyongyang melakukan tes di stasiun peluncuran satelit Sohae di barat laut untuk meninjau kemampuan pencitraan satelit, transmisi data, dan sistem kontrol darat.

Sebuah kendaraan yang membawa satelit tiruan, yang juga mencakup banyak kamera, pemancar dan penerima gambar, perangkat kontrol, dan baterai penyimpanan, ditembakkan pada "sudut loft" 500 kilometer.
 
"Kami mengkonfirmasi indikator teknis penting seperti teknologi pengoperasian kamera di lingkungan luar angkasa, pemrosesan data dan kemampuan transmisi perangkat komunikasi, akurasi pelacakan dan kontrol sistem kontrol darat," kata juru bicara NADA, dilansir dari Channel News Asia, Senin, 19 Desember 2022.
 
Juru bicara itu menyebut tes itu sebagai "proses gerbang terakhir peluncuran satelit pengintaian" yang akan selesai pada April.
 
KCNA juga merilis dua gambar hitam-putih beresolusi rendah dari ibu kota Korea Selatan Seoul dan kota pelabuhan terdekat Incheon, yang katanya diambil saat peluncuran Minggu.
 
Korea Utara telah melakukan uji coba rudal dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya tahun ini, termasuk rudal balistik antarbenua (ICBM) yang dirancang untuk mencapai daratan Amerika Serikat, yang bertentangan dengan sanksi internasional.
 
Pada Jumat lalu, Korea Utara menguji mesin berbahan bakar padat berdaya dorong tinggi yang menurut para ahli akan memfasilitasi peluncuran rudal balistik yang lebih cepat dan lebih mobile, karena berusaha mengembangkan senjata strategis baru dan mempercepat program nuklir dan misilnya.
 
Pyongyang telah menguji sistem satelit selama beberapa peluncuran roket. Pemimpin Korut Kim Jong-un mengatakan, pengejarannya terhadap satelit mata-mata dimaksudkan untuk memberikan informasi waktu nyata tentang tindakan militer oleh Amerika Serikat dan sekutunya.
 
Kantor kepresidenan Korea Selatan mengutuk keras peluncuran terbaru Korea Utara. Mereka mengatakan, provokasi yang berkelanjutan serta pengembangan nuklir dan rudal hanya akan membahayakan rezimnya sendiri.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan