Kerusakan di sebuah toko swalayan di Prefektur Miyagi, Jepang akibat gempa 7,3 magnitudo. Foto: AFP
Kerusakan di sebuah toko swalayan di Prefektur Miyagi, Jepang akibat gempa 7,3 magnitudo. Foto: AFP

Dua Warga Tewas Setelah Gempa 7,3 Magnitudo Guncang Jepang

Fajar Nugraha • 17 Maret 2022 07:43
Tokyo: Gempa berkekuatan 7,3 magnitudo mengguncang pantai timur laut Jepang di lepas pantai Fukushima pada Rabu 16 Maret 2022. Guncangan hebat itu menyebabkan dua orang tewas dan 94 lainnya terluka dan menghidupkan kembali ingatan akan gempa dan tsunami yang melumpuhkan wilayah yang sama lebih dari satu dekade sebelumnya.
 
“Ada beberapa laporan kebakaran. Ada dua kematian yang dikonfirmasi dan 94 terluka, termasuk empat serius,” sebut pernyataan Badan Penanggulangan Kebakaran dan Bencana Jepang, seperti dikutip AFP, Kamis 17 Maret 2022.
 
Gempa itu terasa di Tokyo, sekitar 275 kilometer jauhnya, di mana guncangan bangunan terasa lama dan terasa. Ratusan ribu rumah di ibu kota tenggelam dalam kegelapan selama satu jam atau lebih, meskipun listrik telah pulih sepenuhnya pada dini hari Kamis pagi.

Pihak berwenang mencabut peringatan tsunami sebelumnya.
 
“Tepat sebelum tengah malam, gempa melanda di lepas pantai prefektur Fukushima pada kedalaman 60 kilometer,” kata Badan Meteorologi Jepang.
 
Ini memicu kenangan akan gempa bumi dan tsunami yang menghancurkan pada Maret 2011, seminggu setelah peringatan 11 tahun bencana itu.
 
Tidak ada kelaian dilaporkan di pembangkit listrik tenaga nuklir, Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan kepada wartawan. Bencana 2011 memicu kehancuran di pembangkit nuklir Daiichi di Fukushima, sebuah insiden yang masih dihadapi Jepang.
 
Pihak berwenang sebelumnya mengatakan alarm kebakaran telah dipicu di sebuah bangunan turbin di pabrik yang lumpuh.
 
Secara terpisah, kereta cepat Shinkansen tergelincir dengan sekitar 100 orang di dalamnya, meskipun tidak ada laporan cedera.
 
Utilitas Tokyo Electric Power Company mengatakan bahwa awalnya sekitar 2 juta rumah tangga kehilangan listrik pada Rabu, termasuk 700.000 di ibu kota. Tohoku Electric Power mengatakan sekitar 38.500 rumah masih padam pada pukul 07.40 waktu setempat pada hari Kamis.
 
Gempa kuat di Jepang dapat mengganggu manufaktur, terutama komponen elektronik sensitif seperti semikonduktor yang dibuat menggunakan mesin presisi.
 
Gempa 2011 menghentikan produksi selama tiga bulan di sebuah pabrik milik Renesas Electronics, yang membuat hampir sepertiga dari semua chip mikrokontroler digunakan di mobil. Kebakaran di fasilitas tahun lalu memperburuk kekurangan chip yang memaksa perusahaan mobil untuk mengekang produksi.
 
Renesas mengatakan sedang memeriksa kondisi tiga pabriknya -,Naka, Yonezawa dan Takasaki,- dan akan memberikan pernyataan apakah produksi akan terpengaruh nanti.
 
Berada di perbatasan beberapa lempeng tektonik, Jepang mengalami sekitar seperlima gempa bumi berkekuatan 6 atau lebih besar di dunia.
 
Koresponden CNA di Jepang, Michiyo Ishida mengatakan, dalam sebuah tweet bahwa gempa bumi besar telah melanda daerah Tohoku.
 
"Tokyo juga bergetar. Ini dua getaran yang terpisah. Yang lebih besar mengukur 7,3 magnitudo pada pukul 11.30 malam," tulisnya.
 
“Ada juga pemadaman karena gempa,” tambahnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan