Warga Korea Selatan (Korsel) melihat berita mengenai uji rudal yang terus menerus dilakukan Korut. Foto: AFP
Warga Korea Selatan (Korsel) melihat berita mengenai uji rudal yang terus menerus dilakukan Korut. Foto: AFP

Korut Lepaskan Tembakan Rudal Antipesawat dalam Uji Coba Terbaru

Fajar Nugraha • 01 Oktober 2021 07:53
Pyongyang: Korea Utara (Korut) menembakkan rudal antipesawat yang baru dikembangkan pada Kamis 30 September 2021. Media pemerintah KCNA melaporkan ini adalah yang terbaru dalam serangkaian uji coba senjata baru-baru ini di tengah pembicaraan denuklirisasi yang menemui jalan buntu dengan Amerika Serikat (AS).
 
Itu adalah uji coba senjata kedua yang diketahui Korea Utara minggu ini setelah meluncurkan rudal hipersonik yang sebelumnya tidak terlihat pada hari Selasa. Mereka juga telah menembakkan rudal balistik, dan rudal jelajah dengan kemampuan nuklir potensial, dalam beberapa pekan terakhir.
 
Tes tersebut menyoroti bagaimana Korea Utara terus mengembangkan senjata yang semakin canggih. Hal tersebut meningkatkan pertaruhan upaya untuk menekannya agar menghentikan program nuklir dan misilnya dengan imbalan keringanan sanksi AS.

“Akademi Ilmu Pertahanan, pengembang senjata militer, mengatakan tes itu bertujuan untuk mengkonfirmasi fungsionalitas praktis dari peluncur rudal, radar, kendaraan komando pertempuran yang komprehensif dan kinerja tempur,” menurut kantor berita resmi KCNA, seperti dikutip AFP, Jumat 1 Oktober 2021.
 
KCNA menambahkan bahwa rudal tersebut memiliki teknologi kunci baru seperti kontrol kemudi kembar dan mesin penerbangan impuls ganda.
 
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tampaknya tidak menghadiri tes tersebut, yang malah diawasi oleh Pak Jong Chon, anggota politbiro dan Komite Sentral Partai Buruh yang berkuasa.
 
“Kinerja tempur yang luar biasa dari rudal anti-pesawat tipe baru dengan fitur respon cepat dan akurasi panduan sistem kontrol rudal serta peningkatan substansial dalam jarak jatuh target udara telah diverifikasi,” kata KCNA, mengutip keterangan Akademi Ilmu Pertahanan.
 
Pyongyang dalam beberapa pekan terakhir berpendapat bahwa tes senjatanya dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan diri seperti yang dilakukan negara lain, menuduh Amerika Serikat dan Korea Selatan melakukan "standar ganda" dan "kebijakan bermusuhan" terhadapnya.
 
Pada Rabu, Kim Jong-un mengatakan dia tidak memiliki alasan untuk menyerang Korea Selatan dan bersedia membuka kembali hotline antar-Korea yang terputus bulan depan. Tapi dia mengecam pemerintahan Presiden AS Joe Biden karena menggunakan "cara dan metode yang lebih licik" dalam mengejar kebijakan bermusuhan sambil mengusulkan dialog.
 
Analis mengatakan pendekatan Korea Utara bertujuan untuk mengamankan pengakuan internasional sebagai negara senjata nuklir dan mendorong irisan antara kedua sekutu. Mereka dengan memperhatikan keinginan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in untuk memberikan warisan diplomatik sebelum masa jabatannya berakhir di bulan Mei.
 
Pemerintahan Biden mengatakan ,tidak memiliki niat bermusuhan terhadap Korea Utara dan telah meminta Pyongyang untuk menerima tawaran pembicaraannya untuk memecahkan kebuntuan negosiasi denuklirisasi.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan