Kim menuturkan, mayoritas kasus yang ada bergejala ringan. Ia menambahkan, kasus serius dan kematian berada di tingkat yang dapat dikelola.
"Meskipun kesadaran dan penerapan aturan anti-covid-19 kita tidak boleh dilonggarkan, tidak ada alasan sama sekali untuk takut atau panik mengenai jumlah kasus baru seperti di masa lalu," tuturnya, dilansir dari Malay Mail, Rabu, 23 Februari 2022.
Korea Selatan melaporkan 171.452 kasus virus korona pada Selasa kemarin. Angka tersebut meningkat tajam dari 99.573 kasus sehari sebelumnya.
Angka kematian juga melonjak menjadi 99 orang pada Selasa kemarin. Namun, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengatakan, orang yang terinfeksi varian Omicron hampir 75 presen lebih kecil kemungkinannya untuk berkembang menjadi penyakit serius atau meninggal.
Sebuah studi KDCA terhadap sekitar 67.200 infeksi yang dikonfirmasi sejak Desember, menunjukkan tingkat keparahan dan kematian varian Omicron rata-rata masing-masing 0,38 persen dan 0,18 persen, dibandingkan dengan 1,4 persen dan 0,7 persen untuk kasus Delta.
Sekitar 56 persen dari 1.073 orang yang meninggal selama periode lima minggu tidak divaksinasi, atau hanya menerima satu dosis. Studi menunjukkan, orang berusia 60 atau lebih ambil bagian sebanyak 94 persen untuk kasus kematian.
Lebih dari 86 persen dari 52 juta penduduk Korea Selatan telah divaksinasi ganda dan hampir 60 persen telah menerima suntikan booster. Korea Selatan telah menyetujui vaksin covid-19 Pfizer untuk digunakan dengan anak-anak berusia 5-11 tahun.
"Anak-anak harus mendapatkan sepertiga dari dosis biasa, diberikan dua kali dengan interval tiga minggu," kata Kementerian Makanan dan Obat-obatan Korsel.
Anak-anak dengan kekebalan yang menurun secara signifikan bisa mendapatkan booster empat minggu kemudian.
Kim mengatakan aturan jarak sosial akan dilonggarkan setelah puncak gelombang saat ini. Beberapa ahli memperkirakan, puncak infeksi akan terjadi pada pertengahan Maret.
"Penyebaran Omicron masih berpacu ke puncaknya, tetapi setelah dipastikan bahwa kasus yang parah dan kematian dapat dikelola secara stabil, kami akan mereformasi kerangka luas kebijakan karantina antivirus kami termasuk jarak sosial," pungkas Kim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News