Menteri Kesehatan India Mansukh Mandaviya mengatakan, regulator obat-obatan nasional telah memberikan izin penggunaan darurat untuk vaksin Covovax dan Corbevax serta pil Covid-19 buatan Merck, Molnupiravir, di hari yang sana
Dikutip dari The National, Molnupiravir akan diberikan otoritas kesehatan India kepada orang dewasa terinfeksi Covid-19. Pil tersebut diyakini dapat mengurangi jumlah pasien rawat inap di kalangan kelompok rentan dan orang lanjut usia yang didiagnosis Covid-19.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah memberikan izin penggunaan darurat Molnupiravir pada 23 Desember.
Corbevax, vaksin tipe protein RBD pertama di India, akan dibuat oleh perusahaan Biological-E di Hyderabad. Sementara Covovax akan dibuat oleh Serum Institute of India, ucap Mandaviya. Vaksin tipe protein RBD menggunakan "fragmen" tak berbahaya dari Covid-19 untuk memicu respons imunitas.
Izin penggunaan darurat hari ini menjadikan India memiliki delapan pilihan jenis vaksin Covid-19. Sejauh ini, India sebagian besar menggunakan vaksin AstraZeneca dan Covaxin untuk memvaksinasi sekitar 950 juta orang dewasa di seantero negeri.
Pekan kemarin, Pemerintah India berencana memvaksinasi anak-anak berusia antara 15 dan 18 tahun. Senin kemarin, India telah meloloskan penggunaan Covaxin untuk kelompok tersebut. India juga akan memberikan vaksin dosis ketiga atau booster kepada pekerja garis terdepan dan kelompok rentan.
Langkah-langkah yang diambil India berlangsung di tengah lonjakan kasus Omicron di negara tersebut. Selasa ini, kasus Omicron di India tercatat mencapai 655. Dalam tiga pekan terakhir, India mencatat rata-rata 7 ribu kasus per hari.
Baca: India Laporkan 200 Kasus Baru Omicron di 12 Negara Bagian