Nilai mata uang yang jatuh tapai menyebabkan 1,5 juta warga Lebanon berada dalam garis kemiskinan. Lonjakan harga bahan bakar juga semakin mencekik warga.
Warga miskin tak mampu membeli bahan bakar untuk beragam kebutuhan sehari-hari. Padahal, bahan bakar sangat diperlukan untuk menghangatkan rumah, terlebih lagi saat badai salju melanda.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kini, warga Lebanon mengandalkan kayu bakar sebagai alternatif. Namun ironisnya, komoditas tersebut menjadi semakin langka.
“Beberapa hari ke depan akan menjadi hari yang sangat berat. Karena saya harus menghemat kayu bakar supaya keluarga saya tetap merasa hangat,” ujar Mohammed Omer, salah seorang warga Lebanon yang terdampak krisis ekonomi di tengah badai salju. (Nurisma Rahmatika)