Presiden Tiongkok Xi Jinping kembali 'bekerja' untuk memerangi wabah paling serius sejak puncaknya tahun lalu di Wuhan. Strategi 'tanpa toleransi' untuk mengkarantina setiap kasus dan mencoba memblokir kasus infeksi baru dari luar negeri menjadi satu-satunya pilihan untuk menghadapi virus ini.
Namun, semua itu berdampak pada pekerjaan dan kehidupan jutaan orang di negara tersebut. Penduduk meminta agar Tiongkok belajar mengendalikan virus tanpa berulang kali mematikan ekonomi dan masyarakat.
Seorang dokter di Shanghai yang terkenal selama wabah di Wuhan, Zhang Wenhong menyarankan agar strategi Tiongkok dapat berubah. "Kita pasti akan belajar lebih banyak dari wabah yang sedang berlangsung," katanya dilansir dari LA Times, Kamis, 5 Agustus 2021.
"Dunia perlu belajar bagaimana hidup berdampingan dengan virus ini," imbuhnya.
Baca juga: Tiongkok Perketat Pembatasan Perjalanan untuk Kendalikan Varian Delta
Tahun lalu, Beijing menutup sebagian besar wilayahnya dan memutus hampir semua akses ke kota-kota tersebut. Langkah tersebut menyebabkan kontraksi ekonomi paling menyakitkan di Tiongkok dalam lima dekade.
Namun, Beijing akhirnya mengizinkan perjalanan bisnis dan domestik dilanjutkan pada Maret 2020.
Ekonom kesehatan di Yale School of Public Health, Xi Chen menuturkan, Tiongkok perlu beralih dalam menciptakan hambatan infeksi dengan meningkatkan vaksinasi dan cepat merawat mereka yang terinfeksi. Semuanya dilakukan dengan membiarkan ekonomi tetap berjalan.
Dia menambahkan, negara itu membutuhkan akses ke berbagai macam vaksin, termasuk mengizinkan penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech.
"Saya pikir 'nol toleransi' tidak dapat dipertahankan. Bahkan jika Anda dapat mengunci semua wilayah di Tiongkok, penduduk masih bisa meninggal. Mungkin bukan karena virus, tapi karena kelaparan dan kehilangan pekerjaan," ucapnya.
Kasus covid-19 di Tiongkok terus melonjak setiap harinya. Virus telah menginfeksi lebih dari 400 orang di 25 kota, termasuk ibu kota Beijing.
Pemerintah 31 provinsi menyarankan penduduk untuk menghindari keluar dari wilayah mereka tinggal, kecuali ada hal mendesak dan darurat. Tak hanya itu, warga disarankan untuk menjauhi empat wilayah berisiko tinggi.
Varian Delta juga ditemukan menyebar masuk ke provinsi perbatasan Yunnan dari Myanmar. Otoritas Tiongkok juga mencatat adanya wabah di Zhengzhou yang menerima penumpang udara dari Myanmar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News