Dikutip dari Gulf Today, JMA juga memperingatkan bahwa terjangan Meari berpotensi memicu banjir dan tanah longsor.
Prefektur Shizuoka, terletak di barat daya Tokyo, diperingatkan untuk mengantisipasi guyuran hujan dengan intensitas ekstrem.
Meari, dengan kecepatan putaran angin hingga 72 kilometer per jam, bergerak di atas perairan ke arah utara menuju Tokyo. Nantinya, Meari diperkirakan berbelok ke arah timur dan mencapai Samudra Pasifik pada Minggu pagi.
Area Tokyo diperkirakan dilanda hujan deras dan angin kencang sepanjang hari ini. Peringatan gelombang tinggi juga telah dikeluarkan untuk wilayah pesisir di Tokyo, prefektur Kanagawa, dan beberapa area lain.
Otoritas Jepang memperingatkan warga Tokyo dan sekitarnya untuk menghindari bepergian ke area sungai atau perairan.
Jepang sedang berada di tengah liburan musim panas Bon. Banyak keluarga Jepang berwisata ke sejumlah tempat, namun beberapa membatalkan rencana karena adanya ancaman badai Meari.
Festival bernama The Rock in Japan Festival 2022, yang dimulai sepekan lalu di prefektur Chiba, telah membatalkan acara untuk hari ini. Panitia menjanjikan pengembalian dana tiket kepada para pembeli.
Maskapai All Nippon Airways telah membatalkan beberapa penerbangan lokal dalam merespons ancaman Meari. Beberapa layanan kereta cepat juga ditangguhkan, dan batas kecepatan di semua terowongan di Shizuoka diturunkan sebagai bentuk antisipasi.
Jepang, negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia, kerap dilanda badai musiman yang tak jarang menyebabkan kematian dan korban luka. Biasanya terjangan badai di Jepang memicu banjir, merusak bendungan, menerbangkan atap rumah, dan menumbangkan pepohonan dan tiang listrik.
Baca: Badai Tropis Nepartak Mendarat di Jepang Utara
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
